Wakil Bupati Bangka Tengah menuturkan bahwa sosialisasi dan edukasi yang digelar ini sangat bermanfaat bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terlebih pada zaman digitalisasi saat ini.
“Alhamdulillah, banyak yang bisa kita pelajari melalui sosialisasi dan edukasi yang sudah dilaksanakan. Dalam sosialisasi dan edukasi tadi kita dibekali pengetahuan terkait berbagai layanan dari BI seperti RTGS (Real Time Gross Settlement), SKN (Sistem Kliring Nasional), QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) serta EDC (Electronic Data Capture). Ini pembelajaran yang sangat baik untuk memahami sistem pembayaran di Indonesia yang dapat dilakukan secara elektronik maupun tunai,” ungkap Wakil Bupati Bangka Tengah.
Menurut Erfian, dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat akan menciptakan berbagai inovasi-inovasi yang memudahkan dalam melakukan berbagai aktivitas. Oleh karena itu, ASN juga harus siap dalam mempelajari, memahami serta memaksimalkan digitalisasi yang ada guna kemajuan Kabupaten Bangka Tengah.
“Kita sebagai ASN dan masyarakat Indonesia harus bangga dengan mata uang Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. Salah satu bentuk kebanggaan dan kepedulian adalah senantiasa menjaga Rupiah dengan cara 5J yakni jangan dilipat, jangan dibasahi, jangan disobek, jangan distapler, dan jangan diremas,” tambah Erfian.
Senada dengan Wakil Bupati Bangka Tengah, Edy Josinar Purba selaku Deputi Kepala Perwakilan Kantor BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan bahwa saat ini hampir semua aktivitas sudah dilaksanakan secara digital, terlebih ketika pandemi Covid-19 terjadi di mana diperlukan layanan sistem pembayaran yang harus menjamin kelancaran dan keamanan setiap transaksi.
“Segala sesuatu saat ini menjadi serba digital, contohnya ketika kita membeli makanan atau tiket pesawat, pembayarannya melalui digital. Dari perkembangan digital ini yang menjadi perhatian tentu adalah sistem pembayaran yang digunakan. Untuk mendukung ini, BI berinovasi dengan menciptakan QRIS sebagai bentuk kemudahan dalam melakukan transaksi,” ujar Edy.
Selain itu juga, Edy mengapresiasi Pemkab Bangka Tengah yang sudah bekerja sama dengan baik dengan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta berharap dapat meningkatkan lagi sinergitas ini guna mendukung penggunaan serta percepatan digitalisasi di Kabupaten Bangka Tengah.
“Kabupaten Bangka Tengah juga sudah membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), sehingga kedepannya kami (BI Provinsi Kep.Babel-red) ingin lebih berdiskusi lebih lanjut untuk meningkatkan percepatan digitalisasi di Bangka Tengah dengan harapan penerapan serta percepatan digitalisasi ini bisa memudahkan dalam melakukan transaksi pembayaran seperti pembayaran retribusi dan pajak sehingga dapat menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Bangka Tengah,” harap Edy.
Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Drs. Sugianto, M.Si, Kepala Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran (IKSP) BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Nurfadilah, para Asisten dan Staf Ahli Kabupaten Bangka Tengah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Bangka Tengah serta Camat se-Bangka Tengah.*
