-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    FAO dan IAEA Berikan Penghargaan Kepada Indonesia

    Redaksi
    Rabu, 22 September 2021, September 22, 2021 WIB Last Updated 2021-09-22T06:12:55Z

    Ads:




    Jakarta, Indometro.id -
    Badan Pangan Dunia atau FAO dan Badan Atom Dunia atau IAEA memberikan penghargaan (outstanding achievement award) kepada pemerintah Indonesia melalui 
    Organisasi Riset Tenaga Nuklir (sebelumnya bernama BATAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    Penghargaan disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) IAEA Rafael Mariano Grossi kepada Duta Besar (Dubes) RI untuk PBB Darmansjah Djumala pada rangkaian persidangan IAEA General Conference ke-65, di Markas PBB Wina, Austria, Senin (20/9/2021).

    Melansir Setkab.go.id, selain Indonesia, penghargaan Outstanding Achievement Award juga diberikan FAO dan IAEA kepada sepuluh negara lain yaitu Cina, Kuba, India, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mali, Pakistan dan Afrika Selatan. 

    Penghargaan diberikan atas capaian riset dan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) di bidang pemuliaan tanaman pangan. Hingga saat ini, ORTN melalui teknologi nuklir telah menghasilkan 32 varietas padi, 12 varietas kedelai, 3 varietas sorgum, 1 varietas gandum, 1 varietas kacang tanah, dan 1 varietas pisang. 

    Dubes RI untuk PBB Darmansjah Djumala menyampaikan, Indonesia melalui kiprah para peneliti nuklir bidang pertanian, telah menunjukkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi nuklir untuk pengembangan varietas unggul tanaman pangan, yang berkontribusi signifikan pada penguatan ketahanan pangan nasional.

     ”Penghargaan ini menunjukkan bahwa program penguatan kapasitas SDM teknologi nuklir yang dirintis IAEA dan bersama FAO telah memberikan manfaat nyata pada penguatan kapasitas SDM peneliti Indonesia, termasuk aplikasi nuklir dalam bidang pangan,” ujar Djumala. 

    Sementara Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi mengatakan, perubahan iklim yang melanda dunia saat ini menjadi tantangan bagi para peneliti untuk mengembangkan varietas tanaman unggul. “Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan serius, yaitu perubahan iklim dan ancaman terhadap ketahanan pangan,” kata Rafael. 

    “Upaya mencari solusi bersama perlu terus dilakukan masyarakat global, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi nuklir oleh para pakar nuklir di banyak negara yang mengembangkan varietas tanaman unggul baru,” imbuh Rafael. 

    Selanjutnya, Dirjen FAO Qu Dongyu mengatakan penghargaan ini merupakan kontribusi nyata teknologi nuklir terhadap ketahanan pangan global. FAO dan IAEA akan terus mendukung peningkatan kapasitas para peneliti bidang pangan dalam rangka mendukung keberlanjutan riset mutasi radiasi.





    (**)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini