-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Dubes Perempuan Pertama Australia Untuk Indonesia Kunjungi PPATK Tingkatkan Kerjasama

    Sabtu, 04 September 2021, September 04, 2021 WIB Last Updated 2021-09-04T09:00:37Z

    Ads:


    Dubes Perempuan Pertama Australia Untuk Indonesia Kunjungi PPATK Tingkatkan Kerjasama



    Jakarta, indometro.id - 
    Duta Besar perempuan pertama Australia untuk Indonesia Ms Penny Williams PSM melakukan kunjungan ke Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) untuk meningkatkan kerjasama dibidang tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada Kamis, 2 September 2021.

    Dalam pertemuan Duta Besar Australia Ms Penny yang bergelar magister antropologi terapan dan pembangunan partisipatif, yang  juga sangat fasih berbahasa Indonesia dengan Kepala PPATK Dian Ediana Rae, untuk membahas kerja sama kedua belah pihak (bilateral) yang telah terjalin antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia, khususnya dengan PPATK.

    Ms. Penny Williams PSM melihat hubungan antara Australia dan Indonesia sangat dekat secara historis dan sangat strategis, terutama dalam penanganan Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme. 

    "Kerja sama yang terjalin antara Australia dan Indonesia, dalam hal kontra-terorisme, penegakan hukum, termasuk anti pencucian uang dan pendanaan terorisme telah berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi bagi kedua belah pihak, dan juga bagi kawasan Asia Pasific," ungkap Ms Penny kepada PPATK melalui siaran pers yang diterima indometro.id, Sabtu (4/9/2021). 

    Selanjutnya, Kepala PPATK, Dian Edian Rae, menilai kunjungan yang dilakukan Dubes Australia kepada PPATK menunjukkan perhatian Pemerintah Australia terhadap peran dan kedudukan PPATK sebagai lembaga intelijen keuangan Indonesia.

    Dian menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini, terutama antara Australia melalui AUSTRAC dan PPATK.

    "Setahu saya sudah belasan tahun kerja sama ini terjalin, terutama dalam hal penanganan pencucian uang dan pendanaan terorisme. Berbagai tindak kejahatan ekonomi lintas negara (transnational crimes), walaupun di masa pandemik ini, semakin meningkat dan dengan modus yang semakin canggih," kata Dian. 

    "Hal ini harus menjadi perhatian bagi PPATK dan tentunya Austrac, Australia sebagai salah satu partner handal dalam hal penegakan Rezim Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme," sambung Dian. 

    Regional Representative Kawasan Asia Pasific The Egmont Group menuturkan bahwa saat ini Indonesia juga tengah mempersiapkan diri untuk penilaian Mutual Evaluation Review (MER) oleh Financial Action Task Force (FATF) untuk menjadi anggota FATF.

    "Indonesia telah mempersiapkan diri untuk menghadapi MER FATF yang rencananya akan diselenggarakan mulai awal bulan November 2021, dan baru-baru ini kami telah menyelenggarakan Mock Interview sebagai pemantapan diri ketika menghadapi para asesor, dan Australia banyak memberikan kontribusi," kata Regional Representative Kawasan Asia Pasific The Egmont Group tersebut.

    Kembali Ms Penny menuturkan, pertemuan ini membahas beberapa hal terkait kerja sama yang telah terjalin, diantaranya mengenai kelanjutan kerja sama PPATK-AUSTRAC Partnership Program (PAPP), kelanjutan kerjasama Australia dan PPATK dalam Counter Terrorism Financing Summit (CTF), penegakan hukum, serta dukungan terhadap berbagai inisiatif PPATK.

    "Sebagai negara yang bertetangga dan telah bekerja sama sekian lama, Australia akan mendukung Indonesia dalam berbagai hal terutama terkait peningkatan pertukaran informasi intelejen kedua negara dan inisiatif baru PPATK seperti Public Private Partnership (PPP), dalam hal penegakan hukum," tuturnya.

    "Peningkatan kemampuan analis terkait pengetahuan intelijen keuangan dan teknik analisis intelijen keuangan melalui Intelligence Fundamental Course (IFC) dan Financial Intelligence Analyst Course (FIAC), serta pertukaran analis multilateral untuk mendorong kolaborasi operasional yang nyata dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program-program inovatif seperti ini," tambah Ms. Penny.

    Dian menilai dibawah Dubes Ms Penny ini hubungan Indonesia dan Australia akan berjalan semakin baik.

    "Beliau bukan saja diplomat karir tapi juga beliau memiliki pengalaman tinggal dengan keluarga Indonesia, dan bersekolah di SMA di Jakarta selama satu tahun. Program pertukaran pelajaran dalam intercultural programs seperti ini akan sangat membantu beliau didalam berkomunikasi dan memahami budaya Indonesia secara lebih baik," ujarnya. 

    Menurut Dian, pengalaman Ms. Penny sewaktu mengikuti program pertukaran pelajar (student exchange) di Indonesia, hampir bersamaan waktunya dengan waktu dirinya mengikuti program pertukaran pelajar (student exchange) ke Amerika Serikat pada masa sekolah SMA dulu. 

    "Mungkin karena persamaan chemistry ini yang membuat kita berdua bisa berbicara lama dengan topik yang beragam walaupun ini merupakan pertemuan pertama dengan beliau," pungkasnya.
    PPATK
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini