Pringsewu, indometro.id -
Semrawut dan buruknya pengelolaan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Bumi Ayu kabupaten Pringsewu menuai keluhan masyarakat sekitar dan sebagai supir angkutan sampah.
"Yang didepan bersolek dengan kedatangan Presiden Republik Indonesia tapi tak adakah yang memperhatikan nasib TPA Bumi Ayu", komentar Fredi Yant Giggs dalam akun Facebooknya, Kamis (02/09/2021).
Tulis Fredi, kalau sudah begini, apa iya sampahnya akan sampai keluar ke pintu gerbang dan menutupi jalan desa yang menghubungkan antara pekon Bumi Arum dengan Bumi Ayu serta daerah sekitarnya.
Baca Juga
- Penyidik Kejari Pringsewu Selamatkan Rp462 Juta dalam Kasus Dugaan Korupsi Bimtek Aparatur Desa 2024
- Penyidik Kejari Pringsewu Geledah Kantor LPPAN Terkait Dugaan Korupsi Bimtek Aparatur Desa 2024
- Petani dan Peternak Ikan di Fajar Baru Keluhkan PP 47/2024 Tak Kunjung Berdampak: “Kami Masih Terjerat Utang”
"Setiap kendaraan yang masuk lokasi TPA (roda tiga /roda empat) dipungut retribusi, sementara kalau plat merah saya gak tahu bayar juga atau tidak, padahal sama sama ada retribusi ke setiap pelanggan, sekali buang sudah bertarif sesuai dengan PERDA NO.5./2020", jelas Fredi
Tambah Fredi dalam keluhnya, jika pengelolaan tempat pembuangan sampah akhir ini dikelola dengan benar pasti tidak akan semrawut seperti ini.
"Kami tidak pernah menolak kenaikan retribusi Rp.10.000 untuk Roda tiga ,Rp.40.000 untuk roda 4 @ masing masing/Rit, namun kami berharap jangan hanya menaikkan retribusi sedangkan untuk kenyamanan dan keamanan kami masuk saja tak difikirkan serta dampak lingkungan tidak di perhatikan", pungkasnya. (nhl)
Posting Komentar untuk "Pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Akhir Bumi Ayu Terkesan Carut Marut"