-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Camat Mendahara Sambut Kunjungan DKP Provinsi Jambi ke Mendahara Ilir

    Redaksi
    Jumat, 27 Agustus 2021, Agustus 27, 2021 WIB Last Updated 2021-08-27T09:10:45Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh


    Tanjab Timur, Indometro.id -
    Bupati Tanjab Timur bersama Kadis Perikanan dan Kelautan menyerahkan bantuan jenis alat tangkap untuk 2 (dua)kelompok nelayan Mendahara Ilir, Jumat (27/8/2021).

    Sebelumnya sejumlah nelayan Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) mengadu ke Bupati H.Romi Hariyanto,SE, dalam hal adanya aktivitas nelayan penyedok kerang yang menggunakan jenis alat tangkap dengan menggunakan pompong disertai jenis alat tangkap penyedok yang merusak ekosistem yang ada.
    Sedangkan nelayan yang menggunakan tongkah secara manual tradisional hanya menggunakan jenis alat seadanya 

    Apa yang di sampaikan nelayan pencari kerang tradisional kepada Bupati Tanjab Timur mendapat sambutan dan respon dari Bupati H.Romi Hariyanto,SE.

    Sesuai penyampaian Zulkifli selaku ketua kelompok nelayan Buntal Laut menyampaikan dihadapan Bupati Tanjab Timur, dengan adanya aktivitas nelayan penyedok kerang tersebut, Akibatnya bukan hanya nelayan kerang tradisional yang dirugikan, " kami nelayan ikan dan udang ketak dan nelayan lainnya pun ikut terdampak,” ucap Zulkifli.

    Menindak lanjuti apa yang telah di sampaikan oleh Bupati Tanjab Timur, pada hari Jum'at (27/08/2021) DKP Tanjab timur yang membidangi bersama DKP provinsi Jambi turun langsung ke Mendahara Ilir untuk kroscek dan konfirmasi kepada beberapa nelayan pencari kerang tradisional.

    Konfirmasi Indometro kepada Kabid Pengelola Ruang Laut dan Perikanan tangkap Provinsi Jambi Dodi Febri menyampaikan, bagi nelayan pencari kerang dengan menggunakan penyedok kerang serta menggunakan pompong bermesin yang bergerak, tidak boleh melakukan aktivitas di wilayah dari batas 0 mil sampai 2 mil dari bibir pantai pasang tertinggi.

    Dodi menambahkan " setelah kami turun langsung ke Mendahara Ilir dan bertanya kepada nelayan pencari kerang tradisional, Bahwa tidak ada nelayan yang menggunakan jenis alat tangkap sedot, namun sesuai keterangan para nelayan kerang tradisional memang masih ada nelayan yang beroperasi mencari kerang dengan alat tangkap penyedok disertai dengan pompong mesin yang bergerak dari luar daerah " paparnya.

    " Hal tersebut akan segera kami sampaikan kepada kepala dinas DKP Propinsi Jambi " tutupnya.

    Agung Suprianto, salah satu nelayan pencari tradisional Mendahara Ilir sangat mengharapkan kepada DKP Jambi agar dapat melakukan  penertiban bagi nelayan yang gunakan jenis alat tangkap penyedok kerang dan pompong bermesin yang bergerak.
    "Karena, dampaknya merusak ekosistem yang ada, tanah pun menjadi hancur, sehingga lobang - lobang kerang dan lobang - lobang udang menjadi tertutup " ujar Agung.


    ( IL )
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini