-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    TNI AL Mediasi Perselisihan Antara Kapal Isap Produksi Dengan Nelayan Bangka

    Kamis, 15 Juli 2021, Juli 15, 2021 WIB Last Updated 2021-07-15T03:05:08Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    Bangka Belitung, Indometro.id -
    Pangkalan TNI Angkatan Laut Bangka Belitung (Lanal Babel) melaksanakan mediasi dengan ratusan nelayan yang berusaha menguasai Kapal Isap Produksi (KIP) Citra Bangka Lestari (CBL) salah satu perusahaan mitra PT. Timah (TBK) di perairan Bedukang, Desa Matras, Riau Silip Kabupaten Bangka. Selasa (13/7/21)

    Dengan menggunakan sarana patroli Patkamla, Komandan Lanal Babel, Kolonel Laut (P) Dudik Kuswoyo, S.E., M.Tr. Hanla menemui nelayan diatas KIP CBL guna melaksanakan mediasi dengan nelayan Aik Antu dan nelayan Tuing Lengkuas yang sejak senin menguasai Kapal tersebut. 

    Danlanal Babel yang disambut ketua nelayan Bedukang dan Aik Antu bersama kurang lebih 150 nelayan selanjutnya melaksanakan mediasi di atas KIP CBL. Dalam pertemuan tersebut,  Danlanal Babel mengatakan agar para nelayan bisa menahan emosi terkait pengoperasian KIP di perairan Bedukang.

    "Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, mari kita bersama sama duduk menyelesaikan persoalan yang dihadapi dengan kepala dingin" tegas Danlanal. 

    "Alangkah baiknya bila semua nelayan yang berada di atas KIP CBL segera turun, karena dalam waktu dekat KIP yang saat ini beroperasi di perairan Bedukang akan stop sementara sambil menunggu pembahasan lebih lanjut oleh PT. Timah" Lanjutnya. 

    Nelayan yang menguasai KIP sebelumnya menuntut pemberhentian operasi Kapal Isap Produksi yang beroperasi di Perairan Matras, Bedukang dan Tuing. Lanal Babel memediasi kejadian tersebut guna menjaga tidak terjadinya tindakan anarkis yang mungkin dilakukan hingga kesepakatan antara perusahaan dan para nelayan dilaksanakan. 

    Usai mediasi antara TNI AL dan Para Nelayan, berangsur-angsur para nelayan meninggalkan Kapal dan berharap adanya kelanjutan penyelesaian masalah sehingga tidak terjadi kembali kejadian penguasaan kapal yang berpotensi terjadinya pelanggaran yang berakibat kerugian.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini