-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Persaingan Bisnis Antar Suplier Diduga Picu Kisruh Penyaluran BPNT

    Nurul Hilal
    Kamis, 29 Juli 2021, Juli 29, 2021 WIB Last Updated 2021-07-30T00:49:46Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Pringsewu, indometro.id  - 
    Persaingan bisnis antar suplyer Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kementerian sosial di kabupaten Pringsewu diduga menjadi salah satu faktor kericuhan penyaluran BPNT, Rabu (28/07/2021).

    Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pendamping BPNT di kecamatan Gadingrejo, Ngatiman saat dikonfirmasi via telepon selulernya.

    "Di kabupaten Pringsewu ada belasan suplyer mungkin ada persaingan diantara mereka sehingga seperti ini", ungkapnya.

    Lebih lanjut menurut pendamping BPNT kecamatan Gadingrejo terkait kekisruhan terkait penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai, sebenarnya mereka pihak E-Warong dan Suplyer sudah ada Memorandum Of Understanding (MOU) jadi apabila terjadi permasalahan akan ada perbaikan.

    Diberitakan sebelumnya keluarga penerima manfaat (KPM) dipekon Tulung Agung melakukan pengaduan ke Bupati dan Dinas Sosial kabupaten Pringsewu tentang mahalnya harga sembako di E-Warong.

    Merasa dirugikan, puluhan Keluarga Penerima Mampaat (KPM) penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Pekon Tulungagung, Kecamatan Gadingrejo mendatangi Kantor Bupati dan Dinas Sosial (Dissos) Kabupaten Pringsewu, Senin(19/7).

    Mereka melaporkan E- Warung Seribu Bambu dan pihak Penyuplai BPNT, lantaran bantuan sembako yang selama ini diterima tidak sesuai jumlah nominal harga pembelian dengan uang yang ditransfer yakni Rp200 ribu.

    Sumiatun, salah satu KPM penerima BPNT mengatakan dirinya bersama KPM yang lain selama ini merasa dirugikan karena bantuan sembako yang mereka terima tidak sesuai dengan nominal harganya.(nhl/ni)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini