-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Besarnya Selisih Harga E Warong, Pospera Angkat Bicara

    Nurul Hilal
    Senin, 26 Juli 2021, Juli 26, 2021 WIB Last Updated 2021-07-27T03:39:10Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Pringsewu, Indometro.id  - 
    Mahalnya harga Sembako di E Warong dibanding dengan Warung biasa akhirnya memicu Keluarga Penerima Manfaat dibeberapa kecamatan mulai buka suara, Senin (26/07/2021).

    Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kementerian sosial melalui E Warong sungguh memperihatinkan seharusnya  program yang diharapkan mensejahterakan penerima manfaat malah justru menjadi ajang mencari untung sebesar-besarnya diatas penderitaan masyarakat miskin.

    Keluarga penerima manfaat KPM, Tuti dan Santi Kecamatan Pringsewu merasa sangat dirugikan dengan mahalnya harga sembako Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan melalui E Warong.

    "Selisih harga yang mencapai puluhan ribu rupiah tentu saja dirasa sangat merugikan kami" ujarnya.

    Seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dikecamatan Ambarawa, Muji juga mengeluhkan akan mahalnya harga di E Warong, Muji juga mengungkapkan adanya uang yang harus dibayarkan kepada E Warong sebesar 5 ribu rupiah setiap pengambilan dengan dalih untuk membeli bensin pengurus.

    KPM berharap agar kedepan ada perubahan sesuai dengan nilai yang digelontorkan oleh Kementerian sosia Rp. 200.000,- dengan sembako yang berkualitas dan harga yang kompetitif sesuai dengan Pedoman umum yang seharusnya dipedomani oleh para E Warong dan Dinas Sosial sebagai pengawas dari program tersebut.

    Ketua DPC Pospera kabupaten Pringsewu, Bennur DM mengecam keras adanya pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari keluarga miskin penerima manfaat dari BPNT kementerian sosial tersebut. Hal tersebut disampaikan menyikapi fenomena yang terjadi dalam penyaluran bantuan pangan non tunai tahun 2021.

    "Banyaknya keluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM)  terhadap selisih harga yang tinggi menimbulkan tanda tanya besar siapa yang begitu tega meraup keuntungan begitu besar dan menari diatas penderitaan masyarakat", ungkap Bennur DM.

    Lanjut Bennur DM, Pospera Pringsewu berharap agar E Warong lebih transparan terhadap penyaluran bantuan dengan memberikan  Struk belanja yang memuat harga dan jumlah per itemnya, karena itu merupakan hak mereka untuk mengetahui harga produk yang dijual di E Warong. Karena selama ini struk yang ada hanya memuat nilai globar sebesar 200 ribu untuk setiap penarikan dan struk itupun diminta kembali oleh Pengurus dengan dlalih untuk menukar produk.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini