Jakarta, Indometro.id -
Indonesia adalah bangsa yang berideologi dan berasaskan Pancasila, nilai nilai gotong royong selalu ditunjukan bangsa ini, untuk itu Forum Silaturahmi Ustadz Ustadzah Nusantara (FORSATU NUSANTARA) mencoba membangkitkan kembali nilai luhur yang selama ini terkikis oleh derasnya perkembangan zaman.
Forsatu Nusantara hadir sebagai penyongsong poin tegaknya moral agama dan rahmat seluruh alam sebagai Islam moderat juga sebagai perahu penyelamat bangsa atas berbagai tantangan yang menguji persatuan dan kesatuan bangsa, demikian disampaikan pengurus Forsatu Nusantara, Alfahrijal di Jakarta melalui relisnya, Sabtu (24/7/2021).
Lebih lanjut Ia menyampaikan, bagi para aparatur (TNI, POLRI dan ASN) didalam bertugas tentunya perlunya penguatan mental dalam bentuk pendekatan spiritual sehingga tetap sabar dan tegar dalam dalam bertugas, apalagi dalam situasi pandemi yang sangat menguras energi dan fikiran.
" Atas dasar tersebut Forsatu Nusantara siap bermitra dengan Polda dan Kodam seluruh Indonesia sebagai langkah nyata ikut berpartisipasi menjaga dan memajukan NKRI " terangnya.
Dengan bergabungnya Mayor INF KH Syarif Hidayat, M.Pd. (Kasi Rohis Kodam IV Diponegoro) menjadi anggota FORSATU NUSANTARA, menjadi angin segar untuk secara perlahan menjembatani kemitraan dengan 15 Komando Daerah Militer, disingkat Kodam seluruh Indonesia, diawali dari Kodam IV Diponegoro.
" Karena situasi pandemi kita bangun komunikasi dulu, sehingga pada waktu yang akan datang dalam situasi normal tinggal realisasinya " sambung Alfahrijal.
Kemudian untuk kerjasama dengan Satuan kewilayahan kepolisian daerah (Polda) tersebar di 32 provinsi dan kepolisian resor (Polres) di 400an satuan, guru besar bidang Ilmu Hukum Konsentrasi Tata Negara dan Otonomi Daerah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr. H. E Sugianto, MH siap mengkomunikasikan dengan pihak tersebut karena beliau memiliki jaringan nasional yang sangat baik karena beliau alumni diklat Lemhanas yang saat ini menjadi Dewan Penasehat Forsatu Nusantara..
" Semoga Forsatu Nusantara dapat terus berbakti pada bangsa, menerapkan nilai-nilai agama demi tegaknya ideologi Pancasila, terhadap nilai luhur yang selama ini ada di Indonesia, tanpa melupakan nilai budaya dan sejarah " tutup Alfahrijal.
Sementara itu Ketua Umum Forsatu Nusantara Ustadz Abdullloh Mubarok, M.Si yang akrab disapa Kang Uam, menambahkan, bahwa forum ini akan terus mencoba memposisikan diri menerapkan asas manfaat bagi masyarakat untuk saling melengkapi dalam berdakwah demi ukhuwah islamiah, wathoniyah dan basyariyah.
Dengan demikian, di masa yang akan datang hubungan ulama dan umaroh semakin harmonis, fakta sejarah membuktikan hubungan Islam dan pemerintah setiap rezim selalu dinamis dan selalu diuji, awal Orde Lama sempat tegang karena Presiden Soekarno menyatukan ideologi Nasionalisme, Agama dan Komunisme yang dikenal Nasakom.
Dilanjutkan dengan 30 Tahun rezim Orde Baru yang semakin keras, sebut Kang Uam, namun di akhir rezim Orde Baru sempat harmonis dengan munculnya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Bank Islam (cikal bakal Bank Syariah Indonesia) dan lembaga Islam lainnya. Kemudian pada saat Orde Reformasi sampai sekarang hubungan Islam dan Pemerintah sempat tegang kembali.
" Hadirnya Forsatu Nusantara dengan Ormas Islam lainnya bisa menyatukan ulama, sehingga tidak ada lagi stigma ulama plat merah dan ulama plat hitam, mirip kendaraan bermotor saja " pungkasnya mengakhiri.
(Red/AF)
