Tangerang, Indometro.id -
Maraknya aksi penganiayaan terhadap jurnalis kembali terjadi, penganiayaan yang di lakukan oleh orang tak di kenal (OTK) yang menewaskan pimpinan media online serta peristiwa baru baru ini penyiraman air keras kepada wartawan di Medan sungguh menyayat hati.
Hal Itu menjadi catatan dan sorotan dari tokoh aktivis hukum dan pegiat anti korupsi Indonesia Ananda Alfahrizal HA, S.Kom.,SH. melalui relisnya, Rabu (28/7/2021).
Ia mengatakan bahwa pembunuhan terhadap jurnalis adalah pembunuhan kemajuan bangsa.
Alfahrizal menilai keterbukaan informasi di era 4.0 ini memang sangat perlu, karena hampir tiap detik arus koneksi jaringan tak pernah terputus dan tanpa henti, " dengan kemajuan teknologi turut menunjang kemajuan bangsa khususnya di bidang informasi dan komunikasi " ucap pria yang akrab disapa Mas Fahri.
Dirinya menyebut sangat disayangkan saat di tengah kebutuhan informasi publik di era digitalisasi ini terdapat kejadian penganiayaan maupun pembunuhan terhadap garda terdepan informasi publik.
" Seperti kita lihat kejadian beberapa bulan lalu, seorang pimpinan media online di wilayah Simalungun, Sumatra Utara, saat berada dalam mobil pribadinya, tewas terbunuh dengan luka tembak tepat pada bagian tubuhnya, sungguh perbuatan keji dan tidak berprikemanusiaan " ungkapnya dalam relis yang disampaikan kepada media.
Pengacara muda yang berkantor di wilayah Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat menyampaikan bahwa pembunuhan terhadap jurnalis adalah pembunuhan terhadap kemajuan bangsa dan keterbukaan Infomasi publik.
" Saat Ini sangatlah penting bagi masyarakat luas untuk dapat memahami betapa pentingnya sumber informasi agar dapat mengetahui berbagai kabar dan berita sebagai konsumsi publik " ujar Alfahrizal anggota Tim Advokasi ROPP LAWFIRM.
Ia berharap ke depan tidak terjadi lagi tindakan seperti ini dan semoga almarhum Mara Salem Harahap, tenang di sisi Tuhan.
" Saya secara pribadi, dan mewakili team advokasi ROPP LAWFIRM serta seluruh jajaran Forsatu Nusantara mengucapkan turut berduka cita atas musibah yang terjadi atas tindakan pembunuhan terhadap jurnalis " tutup Ketua Forsatu Tangerang ini.
(Red/AF)
