-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Selasa, 22 Juni 2021, Juni 22, 2021 WIB Last Updated 2021-06-22T04:07:55Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Bondowoso, INDOMETRO
    Hari ini, pandemi COVID-19 menjadi tantangan mutakhir yang cukup menggelisahkan kita sebagai bagian komunitas global, tapi cukup diuntungkan sebagai warga bangsa yang dikenal solider. Selain dampak kesehatan, pandemi COVID-19 membentuk ruang yang luas dan disesaki masalah sosial ekonomi sebagai dampak susulannya. Diperlukan data, dana dan daya yang memadai untuk mengurai dampaknya.

    Di satu sisi, sebagai entitas bangsa yang solider, bantuan sosial (bansos) menjadi pilihan pragmatis sebagai solusi cepat mengurai dampak sosial ekonomi pandemi COVID-19 bagi masyarakat. Namun, tsunami bansos ini menghadirkan fakta baru dimana birokrasi pusat maupun daerah belum sepenuhnya dapat digerakkan untuk menyediakan layanan data yang valid dan reliable.

    Kementerian Sosial RI luncurkan SIKS-NG, sebagai sebuah sistem informasi yang terdiri dari komponen pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyimpanan data kesejahteraan sosial, yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan, guna memastikan bahwa data kemiskinan dimutakhirkan, diverifikasi dan divalidasi bersama oleh Kementerian Sosial dan pemerintah daerah hingga level kelurahan/desa, setidaknya 2 (dua) kali dalam setahun.

    untuk validitas data kemiskinan penerima manfaat program kesejahteraan sosial maka Kementerian Sosial akan menggandeng para mahasiswa untuk menganalisis penanganan masalah kemiskinan di lapangan sebagaimana di kutip dari laman resmi Kemsos RI : https://kemensos.go.id/  (Biro Hubungan Masyarakat
    Kementerian Sosial RI)
     
    “Kami menggandeng para mahasiswa tak sekedar verifikasi-validasi data, melainkan untuk menganalisis masalah kemiskinan,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Kamis (17/6/2021).
     
    Dengan melibatkan mereka, kata Mensos, akan dipotret persoalan kemiskinan dari sisi praktik masalah sosial yang memang hal itu terjadi di tengah masyarakat.
     
    “Jadi, satu semester akan mendapatkan 20 SKS terkait praktik sosial. Insya Allah tengah dibahas dan proposalnya nanti akan diajukan pada Pak Nadiem,” katanya.
     
    Sebelumnya, dilaunching dan mereka akan mendaftar pada Kementerian Sosial (Kemensos), karena sebagai salah satu leading sector penanganan kemiskinan.
     
    “Awal Juli akan dilaunching pada para mahasiswa, sehingga di Agustus ini sudah mulai pendaftaran untuk program penanganan kemiskinan itu,” katanya.
     
    Tugas mereka menganalisis masalah, seperti kenapa orang yang layak mendapatkan bantuan, tapi malah tidak mendapatkan bantuan tersebut.
     
    Dari hasil analisis komprehensif, bila ada warga mengaku petani tapi usai dicek hanya buruh dan tak punya lahan, lalu bagaimana bisa keluar dari kemiskinan.
     
    “Memang, analisis itu berat tapi itu harus kita mulai satu demi satu dalam upaya penanganan kemiskinan dan mengungkap masalahnya seperti apa,” katanya.
     
    Di lapangan mereka akan naik-turun gunung untuk menganalisis dan melakukan pengecekan lapangan sehingga akan dibantu untuk biaya transportasinya.
     
    “Pasti mereka akan menempuh perjalanan dengan tidak mudah. Maka, nanti kita akan bantu untuk biaya transportasi ke lapangannya,” terang Mensos.

    (Ahyar Rosyid)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini