-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Gas 3Kg Menghilang, Warga Muara Enim Resah

    redaksi
    Senin, 17 Mei 2021, Mei 17, 2021 WIB Last Updated 2021-05-17T05:50:45Z

    Ads:

    Ilustrasi


    Muara Enim, indometro.id - Wilayah Kecamatan Muara Enim beberapa waktu terakhir ini terjadi kelangkaan gas tabung 3kg. Bahkan sudah hampir dua pekan ini dirasakan warga. Kalaupun ada, harga jualnya lebih mahal, hal ini sangat tentu memberatkan masyarakat.

    Menanggapi hal ini, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Muara Enim (DPRD) dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kasman sangat menyayangkan kejadian ini. Dia berjanji pihaknya akan segera menindaklanjutikeluhan yang terjadi di masyarakat ini.

     “Kami akan segera melakukan koordinasi kepada pihak-pihak yang terkait, mungkin besok akan kita jadwalkan, jika memang benar ada oknum yang nakal dan menimbun maka akan kami tindak tegas, jika memang ada jangan dikatan tidak ada, kita akan segera melakukan sidak, kasihan warga,” tuturnya.

    Wakil Ketua DPRD dan sekaligus Koordinator Komisi III menambahkan, jika benar kelangkaan ini terjadi akibat ada permainan dari agen maka kami akan mendesak kepada pihak Pertamina agar segera mencabut izin pejualannya.

    “Saya sendiri juga merasakan. Kejadiannya seperti ini juga terjadi di Dapil 3, khususnya di daerah Lembak. Sudah satu bulan saya memesan tabung Gas 12 kg. Kata pihak penyalur sampai sekarang boro boro yang 12 kg, yang 3 kg pun tidak dikirim-kirim. mereka sudah bingung mau mencari kemana,” ucapnya.

    Sementara itu Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan Syafrudin melalui Kepala Bidang Perdagangan Andi Hartono menjelaskan, kebutuhan di Tahun 2020 kuota yang ajukan sebesar 20.161 metrix ton. Namun hanya di realisasikan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 14.626 MT.

    Dijelaskannya, untuk tahun 2021 ini terdapat pengurangan sebesar 13.698 metrik ton.

    “Kami sudah berkordinasi dan menanyakan kepada SPPBE PT.Pelita Sriwijaya Sejahtera yang beralamat di Desa Muara Lawai. Menutur mereka, pendistribusian telah sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Namun selama dibulan suci Ramadhan ini ada peningkatan kebutuhan terhadap Gas 3 Kg,” ujarnya.

    Dicontohkan pihak SPPBE adalah usaha mikro yang biasa tidak berjualan, di bulan ini jadi berjualan.

    Terkait ada penjual yang nakal SPPBE berkilah, bersama pihak Pertamina hanya membawahi agen dan Pangkalan. Untuk menekan harga dari ecera, pihaknya akan  carikan solusi secepatnya.

    Lanjut Andi, Pihaknyapun telah melakukan Kordinasi kepada PT. Pertamina Persero yang telah mengantisipasi lonjaknya kebutuhan dibulan Ramadhan ini dengan penambahan sebanyak 2% dari pendistribusian awal.

    Ia menegaskan apabila ada oknum Agen dan pangkalan yang menimbun dan menaikan harga jual dari harga Harga Eceran Tertinggi (HET) nya maka pihak Pertamina akan langsung melakukan pemutusan kontrak.

    “Kita akan turun kelapangan, jika ditemukan memang terjadi seperti yang di isukan maka kita akan menindak tegas. selayaknya himbauan Pemerintah kepada ASN dan Usaha Ekonomi Menengah Keatas untuk tidak menggunakan Gas bersubsidi, agar tidak berdampak kepada masyarakat ekonomi kebawah. Ambil yang hak kita saja,” tutupnya.

    Satria Ciur

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini