Kepulauan Tanimbar, indometro.id - Perjuangan untuk meraih Porsi PI 10% ini adalah perjuangan kita bersama sebagai anak tanimbar Tapi kini salah satu anak tanimbar yang membawa nama HIMAPEL - Ambon sengaja mengkanter perjuangan ini, alangkah baiknya konsen saja soal masalah Covid-19 jangan sibuk urus PI biarkan kami saja
"Menanggapi apa yang di sampaikan Oleh Ketua Himapel Ambon, terkait Gagal Paham Soal perjuangan PI 6% yang menjadi perjuanagan kita bersama. Sebagai anak tanimbar seharusnya memberikan pandangan yang sifatnya Konstruktif, bila perlu gelorakan perlawanan terhadap setiap orang yang ingin mensabutasi seluruh perjuangan kita untuk tanimbar pung bae", Kata Jois Krestofol Esau kepada wartawan Jumat 23 April 2021
"Jujur, Saya bukan anak asli Tanimbar tetapi perlu diketahui bahwa karena tuntutan organisasi yang saat ini saya pimpin di Kepulauan Tanimbar, maka sebagai beban moril saya harus junjung itu asas organisasi yang menuntut untuk memperjuangkan hak-hak kaum marhaen", Bebernya
Sebagaimana dikatan oleh Ketua HIMAPEL-Ambon bahwa, Jangan Mempolitisir pernyataan Pak, Hendrik Lewerissa terkait Pembagian PI 10% Terhadap tanimbar, yang katanya pernyataan Pak, Hendrik itu kini di Politisasi. Apa yang dipolitisasi dalam perjuangan ini? Emangnya Keberhasilan perjuangan ini akan di nikmati oleh pemerintah saja? Atau untuk Keseluruhan Masyarakat Kepulauan Tanimbar?
Esauw merasa lucu ketika pernyataan politisi sekelas HL disarankan untuk tidak dipolitisir. setiap pernyataan yang keluar dari mulut politisi adalah pernyataan politik, Ketua HIMAPEL-Ambon jangan gagal paham. Harusnya Bung menunjukkan komitmen sebagai orang Tanimbar, bersatu dalam perjuangan hak pengelolaan PI 10%. Bukannya mendukung pernyataan elit politik Maluku yang menurut hemat saya mengerdilkan perjuangan tanimbar mendapatkan haknya.
Ketua HIMAPEL-Ambon silahkan konsen untuk menyelesaikan persoalan bantuan covid-19 Pemkab Pepulauan Tanimbar yang disalurkan kepada mahasiswa di ambon melalui Himapel-Ambon. Kita tahu bersama bahwa polemik bantuan covid-19 yang disalurkan Pemkab Kepulauan Tanimbar melalui Saudara Niko Saulahirwan yang sebagai Ketua HIMAPEL-Ambon tidak tepat sasaran.
"Banyak mahasiswa yang berhak memperoleh bantuan tersebut namun Bung Niko lebih memilih mereka yang mungkin saja lebih dekat dengan dia. Ini juga perlu diperjelas" Tegasnya
Ketua DPC GMNI Kepulauan Tanimbar lantas mengkritisi pernyataan yang disampaikan oleh Hendrik Lewerissa bahwa masyarakat Tanimbar tidak pernah menanam cengkeh atau cengkeh tidak tumbuh di daerah tanimbar jadi baiknya jika mau mencontohkan perjuangan ini, lebih baik menggunakan contoh kekayaan orang tanimbar seperti, anggrek, teripang, lola dan mutiara.
Pihaknya menyarankan agar perjuangan pemda bersama seluruh komponen masyarakat mendapat respon positif dari pemerintah pusat agar ada keadilan dalam pengelolaan PI 10% blok Masela. Semoga perjuangan ini membuahkan hasil demi kesejahteraan masyarakat tanimbar. (NFB/Red)



Posting Komentar untuk "Ketua HIMAPEL Ambon Konsen saja untuk masalah Covid-19, Soal PI 10% Biar Kami saja."