Wakil Gubernur NTB Akan Memperhatikan Nasip Guru Honorer |
Lombok, indometro.id - Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj. Siti Rohmi Djalilah tidak menutup mata terhadap para guru karena, guru merupakan aktor penting dan strategi dalam pembangunan daerah.
Untuk itu, berbagai upaya dan solusi terus diperjuangkan oleh pemerintah provinsi demi kesejahteraan guru honorer yang mengabdi selama ini.
Jangan khawatir, kami tidak menutup mata terhadap nasib yang dihadapi oleh guru honor selama ini. Selama ada aturan tentang itu kemudian didukung dengan kemampuan anggaran daerah, kami akan back up dan memperjuangan para Guru,” ungkapnya menerima Pengurus GTKHNK35+ Provinsi NTB. Kamis,4/2/2021
Rohmi mengatakan, pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB sudah mengajukan jumlah guru honorer yang diprioritas melalui jalur P3K. Artinya, nasib para guru honorer menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk menentukan masa depan mereka agar lebih baik ke depan, terang Wagub.
Permintaan perwakilan Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori di atas 35 tahun (GTKHNK 35+) agar diprioritaskan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan tenaga guru honorer di bawah usia 35 tahun digaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) yang berlaku, akan dikaji sesuai aturan berlaku, kata dia.
Mewakili para Guru Honorer, Maksud, menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk memprioritaskan suatu kebijakan agar mengangkat guru honorer yang usianya 35 tahun keatas menjadi PNS tanpa tes.
Sudirman Lombok