-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Ada 120 Pengrajin Batik Ikut Pelatihan Tahun 2021

    redaksi
    Kamis, 18 Februari 2021, Februari 18, 2021 WIB Last Updated 2021-02-18T06:26:33Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    Corak Kain Batik Kuansing


    Riau, indometro.id - Sebanyak 120 pengrajin batik di Kuantan Singingi, Riau mengikuti pelatihan membatik awal 2021. Pelatihan dibagi menjadi dua gelombang dan pelaksanaannya di dua tempat.

    Gelombang pertama untuk 60 orang peserta, pelaksanaannya di Kecamatan Gunung Toar  pada Januari 2021 dan gelombang kedua juga dengan jumlah perserta 60 orang digelar di Kuantan Tengah, Pebruari 2021.

    "Alhamdulilah kegiatan sukses, selanjutnya diharapkan ilmunya dapat membantu usaha keluarga dalam meningkatkan pendapatan," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Perindustrian (Kopdagrin) Kuansing Azhar Ali di Teluk Kuantan, Kamis.

    Pelatihan membatik tersebut dalam rangka meningkatkan keterampilan membatik. Dengan kemampuan peserta nantinya bisa membuka peluang usaha, dalam rangka memenuhi kebutuhan lokal.

    Kebutuhan lokal semakin tinggi terutama untuk pakaian khas Daerah Kuansing. Kebutuhan itu berupa kain sarung dan baju, selendang dengan motif beragam. Karena pakaian batik semakin lama menjadi tren dan merupakan kebutuhan untuk berbagai acara resmi. 

    Program pelatihan berkelanjutan setiap tahunnya, hanya saja dengan peserta yang berbeda - beda. Dengan harapan semakin besar putra - putri Kuansing yang pandai membatik.

    Untuk Kuantan Tengah, kata Ashar,  perserta berasal dari tujuh desa. Adapun alasan mengapa dijadikan dua angkatan ? karena untuk meningkatkan kemampuan peserta secara maksimal selain dalam kondisi COVID-19. Setelahnya peserta dapat langsung membuka usaha keluarga.

    Setakat ini, kebutuhan batik sangat tinggi, baik lokal maupun pesanan luar daerah sehingga pengrajin harus banyak

    langkah selanjutnya, setelah pelatihan, pihak Diskopdagrin meminta pemerintahan desa untuk menyediakan fasilitas pendukung bagi peserta agar menghasilkan batik lokal.

    "Alhamdulillah, semua merespon positip," ujarnya.

    (Asri)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini