-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Tahun 2021, Pemerintah Pastikan Sejumlah Bansos dan Alokasi Anggaran Tersalur Meskipun Bantuan Subsidi Gaji Dipending

    Rafael Fautngilyanan
    Sabtu, 30 Januari 2021, Januari 30, 2021 WIB Last Updated 2021-01-30T05:16:40Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh


    Picture by google/kemesos.go.id

    indometro.id - Pemerintah pastikan  tersalur 7 bantuan sosial (bansos) yang akan ditindaklanjut. Beberapa alokasi anggaran tetap tersalur dengan baik. Namun, bantuan subsidi gaji ditiadakan.

    Tujuh bansos yang dimaksud ialah, Kartu Sembako, Program Keluarga Harapan,Program Kartu Prakerja,Bantuan Langsung Tunai Desa, Insentif Tenaga Kesehatan, BLT UMKM, dan Bantuan Sosial Tunai.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tetap mengalokasikan anggaran untuk program penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional (PCPEN) di tahun 2021.

    "Rincian anggaran untuk sektor kesehatan alokasi anggaran Rp 104,7 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk pengadaan dan operasional vaksin Covid-19, sarana prasarana dan alat kesehatan, biaya klaim perawatan, insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian, serta bantuan iuran BPJS untuk PBPU/BP", tuturnya sebagaimana dilansir dari cerdikindonesia, Kamis 28 Januari 2021.

    Dikatakan, anggaran perlindungan sosial sebesar Rp150,96 triliun.Anggaran tersebut dikhususkan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako, program pra kerja, bantuan langsung tunai (BLT) dana desa, bantuan sosial tunai 10 juta KPM, subsidi kuota, dan diskon listrik.

    “Program ini ada yang dilanjutkan hingga 6 bulan, ada yang 3 bulan. Bertahap. Seperti contohnya diskon listrik, gratis biaya listrik selama 3 bulan dan 3 bulan berikutnya diskon 50%,” kata Airlangga.

    Dilanjutkan, program lainnya adalah program prioritas dengan anggaran Rp 141,36 triliun. Program tersebut untuk mendukung pariwisata, terutama yang paling terdampak seperti hotel, restoran, dan kafe.

    "Program ini juga ditujukan untuk ketahanan pangan atau food estate, pengembangan ICT, pinjaman ke daerah dan subsidi pinjaman daerah, program padat karya K/L, kawasan industri, dan program prioritas lainnya", tuturnya.

    Meski begitu Airlangga mengungkapkan bisa jadi anggaran PEN 2021 akan berubah lagi dengan memperhatikan dinamika yang terjadi.

    "Ada kemungkinan meningkat dengan memperhatikan dinamika yang terjadi," ujarnya.

    Rafael Fautngiljanan
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini