Artikel .indometro.id - Pertemuan adalah saat-saat yang dinanti oleh para pecinta. Dan para pecinta memahami betul bahwa ucapan cinta, kasih dan sayang tidak cukup untuk memupuk tumbuhnya pohon-pohon cinta yang ditanam dalam taman hati para pecinta. Kata kata cinta juga tidak cukup, tanpa ada pertemuan.
Pertemuan adalah salah satu bukti nyata dalam menuju tumbuhnya benih-benih cinta, pertemuan itu bagaikan air kehidupan bagi kesuburan benih cinta, semua orang bisa membayangkan tumbuhan tanpa air apa gerangan yang akan terjadi nantinya, tentu hasilnya adalah layu dan mati. Bukankah jalinan cinta terjalin semata untuk bisa berjumpa dan bertukar cerita ?
Ketika pertemuan adalah nada dari nyanyian rindu dan ketika shymponi janji mengalun merdu lewat komunikasi jarak jauh riang berkumandang dengan keluh kesah dan rasa sepi yang menghantui setiap hari menyapa, tapi berakhir dengan sebuah kegagalan yang telah membuat kecewa, teriring tetesan pilu di sanubari sang pecinta,.
Kegagalan itu mungkin saja terjadi karena ada yang dusta dengan janjinya, mungkin pula karena kalah oleh sang waktu, atau mungkin karena situasi dan kondisi lain, yang membuat tak mungkin terjadinya sebuah pertemuan yang diinginkan.
Janji adalah hutang dan harus dipenuhi, namun janji itu tidak terpaku mati. Bila belum ada kesempatan atau masih ada halangan tentulah boleh dimaafkan dan kembali menunggu kesempatan lain, sampai tiba janji itu bisa dipenuhi sesuai kesepakatan bersama.
Ingatlah jangan pernah berjanji jika tak kuasa untuk menepatinya. Ingkar atas janji akan melukai hati orang yang dijanjikan. Pabila ini dilakukan, niscaya dosalah yang akan jadi hasilnya, dan bisa saja menimbulkan dendam bagi orang lain.
Disinilah perlunya komunikasi dua arah yang penuh keterbukaan, jujur apa adanya, saling menjaga hati dan pikiran dari prasangka buruk, dengan saling pengertian satu dan lainnya.
Ketika kita dapat memaklumi dan mengerti seperti apa seharusnya sebuah janji, tentu kita juga harus memahami konsekwensinya.
Dan ketika kita sudah memahaminya tentulah kita juga akan mempunyai kesabaran dan ketulusan dalam menanggapi sebuah kegagalan, .itu semua tentu karena kesabaran kita menanti pertemuan dan panjangnya pikiran kita dalam memilah mana yang salah dan benar saat mengambil dan menindak lanjuti kegagalan yang sudah tentu tak ada yang menginginkannya.,
Memang benar menanti sang kekasih akan lebih terasa indah karena banyak rayuan berbentuk syair, puisi, dan kata kata pujangga yang dijadikan perumpamaan, dari pada berjumpa dengan orang yang dirindukan, menanti juga akan menumbuhkan benih-benih kerinduan itu semakin besar, sementara ketika sebuah pertemuan terjadi, biasanya dalam hitungan hari akan terlihatlah suasana dan kepribadian asli dari masing masing individu, dan ini juga biasanya akan melahirkan perselisihan dan pertikaian kecil untuk selanjutnya akan semakin besar dikarenakan diantara mereka tak ada hati yang lebar juga pikiran yang panjang.
Sebenarnya pertemuan adalah salah satu cara untuk mempererat jalinan kasih dan sayang, namun bila komunikasi dua arah tidak dilakukan dengan baik dan benar, maka yakinlah, akan muncul ketidak harmonisan sebuah hubungan timbal balik, maka sedih, kecewa, marah, kesal dan rasa tak perduli akan muncul dengan sendirinya ditengah tengah hubungan cinta kasih.
Bila hal itu terjadi, ego individu akan muncul pula , untuk seterusnya, hancurlah pertemuan sang pecinta dengan orang yang dirindukannya itu dalam bentuk perpisahan.
Lima kunci sukses dalam membina keharmonisan sebuah hubungan :
1. Jujur dan terbuka
2. Saling percaya dan pengertian
3. Hati yang lebar (sabar & ikhlas)
4. Pikiran yang panjang dalam PRILAKU juga dalam pengambilan kesimpulan dan keputusan
5. Melakukan komunikasi terbaik dua arah
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
(Skn.53)




Posting Komentar untuk "Pertemuan & Konsekuensinya"