-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Massa di Medan Demo Tuntut Komnas HAM Usut Tuntas Tewasnya 6 Laskar FPI

    Andreas P
    Rabu, 16 Desember 2020, Desember 16, 2020 WIB Last Updated 2020-12-17T05:31:27Z

    Ads:

    Demo tuntutan massa di Medan pada Komnas HAM usut matinya 6 Laskar FPI

    Medan, indometro.id - Terkait kasus tewasnya 6 orang Laskar FPI sejumlah massa dari ormas islam menggelar aksi demonstrasi. Para demonstran menuntut Komnas HAM untuk mengusut kasus ini.

    Demonstrasi dilakukan di depan depan Masjid Raya Medan, Jl. SM Raja, pada pukul  17.20 WIB, Rabu (16/12/2020).


    Mereka berdiri sambil memegang spanduk yang berisi tuntutan agar tewasnya enam orang tersebut dikupas tuntas.

    Salah satu spanduk yang dibawa para demonstran berisi, "Investigate totally of 6 mujahid murder. Directly, formed independent facts finding cooperation team”.

    Massa juga terlihat membawa sejumlah bendera ormas Islam dan bendera bertuliskan lafaz tauhid. Ada juga bendera yang bergambar Habib Rizieq Syihab dan bertulis revolusi akhlak.


    "Ini murni gerakan umat. Ini merupakan keprihatinan sekaligus rasa marah kita atas ketidakadilan yang dipertontonkan berulang-ulang," ucap salah satu peserta aksi Heriansyah.

    Dia meminta agar Komnas HAM mengusut tuntas kasus ini. Dia menyinggung soal tindakan brutal terkait tewasnya keenam orang itu. "Kita menuntut Komnas HAM menuntaskan kasus ini," jelasnya.


    Massa yang hadir terlihat menggunakan masker. Terlihat juga petugas kepolisian berjaga di lokasi.

    Sebelumnya, Komnas HAM melakukan investigasi terkait tewasnya enam pengikut Habib Rizieq Syihab dengan memanggil sejumlah pihak. Komnas HAM mengupayakan investigasi peristiwa yang terjadi pada Senin (7/12) dini hari itu selesai dalam waktu sebulan ke depan.


    "Kami upayakan dalam waktu sebulan ini selesai," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Senin (14/12). “Harapannya begitu (bisa diumumkan Januari) karena terpotong-potong juga liburan Natal dan tahun baru, semoga semua siap ketika dimintai keterangan tambahan (jika diperlukan)," tambahnya.



    (Andreas)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini