-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Komnas HAM Merespon Positif Pernyataan Presiden Jokowi

    Andreas P
    Senin, 14 Desember 2020, Desember 14, 2020 WIB Last Updated 2020-12-14T06:15:23Z

    Ads:

     

    Presiden Jokowidodo saat memberi pernyataan terkait pembantaian 1 keluarga di Sigi dan tewasnya 6 Laskar FPI. 


    Jakarta .indometro.id - Melalui pernyataan Presiden Joko Widodo (JOKOWI) yang  mempersilahkan warga untuk mengadu ke Komnas HAM apabila mempunyai perbedaan pendapat dengan penegak hukum terkait tewasnya 6 laskar FPI di Karawang, Jawa Barat dan pembantaian 1 keluarga di Sigi Sulawesi Tengah.


    Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, merespons positif pernyataan Jokowi. Beka menyebut pihaknya akan menindaklanjuti aduan-aduan yang diterima.

    "Kami merespons positif statement presiden terkait posisi dan peran Komnas HAM. Tentu saja kami akan menindaklanjuti setiap aduan yang masuk sesuai mandat dan kewenangan kami sebagai lembaga negara independen," ujar Beka melalui pesan singkat, Minggu (13/12/2020).


    Choirul Anam sebagai Komisioner Komnas HAM menyebutkan bahwa pihaknya telah diberi kewenangan secara hukum melalui undang-undang untuk menerima aduan. Kini, yang dibutuhkan Komnas HAM adalah dukungan dari presiden Jokowi.

    "Yang dibutuhkan adalah dukungan penuh presiden untuk pekerjaan Komnas HAM termasuk kebijakan penguatan kelembagaan dan support APBN," ujar Anam.


    Selain dukungan Presiden, Komnas HAM juga sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat agar kasus tewasnya 6 laskar FPI dan pembantaian satu keluarga di Sigi bisa cepat terungkap.

    "Juga penting bagi Komnas HAM mendapat dukungan masyarakat luas. Agar kerja Komnas HAM maksimal, komperhensif dan imparsial," tuturnya.


    Anam mengatakan saat ini timnya sedang bekerja mengusut kasus pembantaian satu keluarga di Sigi dan tewasnya 6 laskar FPI. Anam menyebut timnya sudah mengecek lokasi terkait pembantaian keluarga di Sigi, Sulteng itu.


    "Kami melakukan identifikasi korban dan kerusakan harta benda. Kami juga telah meminta pihak kepolisian, termasuk satgas Tinombala untuk segera menangkap pelakunya. Karena pelakunya sudah teridentifikasi secara jelas," lanjutnya.

    Sementara itu, Komnas HAM juga sudah meminta sejumlah keterangan saksi terkait kasus tewasnya 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Beberapa keterangan saksi dan pendalaman di lokasi kejadian sudah didapat.

    "Saat ini semakin banyak dan semakin terang puzzle-puzzle yang didapat," tambah Anam.



    (Andreas)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini