-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Hasto Wardoyo Gantikan Terawan jadi Menteri Sosial

    Andreas P
    Selasa, 22 Desember 2020, Desember 22, 2020 WIB Last Updated 2020-12-23T08:01:00Z

    Ads:

    Hasto Wardoyo menjadi Mensos menggantikan Terawan.


    indometro.id - Selain Bu Risma, Hasto Wardoyo juga menjadi perbincangan warganet di media sosial. Ia di unjuk Presiden Joko Widodo menggantikan dr. Terawan Agus Purwanto menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju. 

    Sebelumnya Hasto Wardoyo merupakan kepala Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ia memiliki prestasi yang baik. Dan juga Anugerah Universitas Gadjah Mada atas dedikasinya melakukan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu prestasi-prestasi lainnya juga membuat Presiden yakin dia cocok menggantikan Terawan. 

    Pria kelahiran Kulon Progo, 30 Juli 1964 yang saat ini berusia 56 tahun. Ia adalah alumni Fakultas Kedokteran UGM yang lulus spesialis pada tahun 2006. 


    Perjalanan kariernya sendiri dimulai dari  tahun 1990 saat menjadi Kepala Puskesmas Kahala, Kab. Kutai, Kalimantan Timur. Setelah kurang lebih lima tahun melayani di pelosok Kalimantan, pada tahun 1992 dr. Hasto dinobatkan menjadi dokter teladan yang diberikan langsung oleh Presiden Indonesia, yang saat itu dijabat Alm. Soeharto.


    Selang beberapa tahun setelahnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Instansi Kesehatan Reproduksi & Bayi Tabung, RSUP Dr Sardjito sebelum akhirnya memutuskan terjun ke dunia politik di tahun 2011 dan menjabat sebagai Bupati Kulon Progo.


    Pada tahun 2019, ia ditawari oleh Presiden Joko Widodo ntuk menduduki posisi Kepala BKKBN. Saat menerima tawaran tersebut, Hasto menuturkan ia memiliki target menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menyukseskan program kontrasepsi dan mewujudkan pembangunan keluarga sejahtera.


    "Kunci utama mewujudkan derajat kesehatan, karena saya dokter kebidanan dan kandungan, saya merasa terpanggil ada target yang belum tercapai, perlu sekali mendapat perhatian bersama. Ada bonus demografi yang harus dimaksimalkan," paparnya saat diwawancarai. 


    (Andreas)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini