-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Puluhan Massa Dari Ormas, LSM Dan Mahasiswa Desak Polisi Usut Tuntas Kampanye Hitam Pilbup Banyuwangi

    Kamis, 26 November 2020, November 26, 2020 WIB Last Updated 2020-11-27T04:43:00Z

    Ads:

    LSM Dan Mahasiswa 


    BANYUWANGI .indometro.id – Puluhan massa gabungan MPC Pemuda Pancasila, tokoh LSM dan Aliansi Mahasiswa Banyuwangi, gelar audiensi ke Mapolresta Banyuwangi, Kamis (26/11). Mereka mendesak agar Kepolisian mengusut tuntas kasus kampanye hitam yang telah mencoreng marwah Pilbup Banyuwangi 2020.

    “Jangan sampai kampanye hitam menjadi tradisi demokrasi di Banyuwangi. Untuk itu, siapa pun yang terlibat dalam kampanye hitam, kami minta untuk diproses,” tegas Ketua MPC Pemuda Pancasila Banyuwangi, Zamroni, SH.

    Di Mapolresta Banyuwangi, massa ditemui Wakil Kasat Intelkam Polresta Banyuwangi, Iptu Edi Wahono, SH. Kepada perwakilan massa Perwira Kepolisian tersebut mengaku akan melakukan tindak lanjut.

    “Aspirasi kita tampung, akan kita sampaikan kepada pimpinan, untuk kemudian ditindak lanjuti,” ucap Iptu Edi.

    Sebelumnya, rombongan Ormas, LSM dan Aliansi Mahasiswa Banyuwangi, juga bersilaturahmi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi. Disitu puluhan massa langsung memekikan sikap anti Black Campaign dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2020.

    “Lawan kampanye hitam, lawan kampanye hitam,” teriak massa.

    Disitu, gabungan ormas Pemuda Pancasila, LSM dan Aliansi Mahasiswa Banyuwangi, ditemui perwakilan Sekretariat DPRD. Usai diskusi, massa menyampaikan pernyataan keras bahwa mereka siap berperang melawan segala bentuk kampanye hitam.

    “Kampanye Pilkada Banyuwangi yang berjalan sekarang ini sudah melenceng jauh dari batas norma dan etika. Merambah ke ranah yang tidak ada kaitannya dengan Pilkada maupun dengan pembangunan,” ucap Zamroni.

    Tentang adanya permintaan hearing dari Ketua Banyuwangi Coruption Watch (BCW), Masruri, massa menilai hal itu bermuatan politis. Karena kasus yang dipermasalahkan adalah kasus yang sudah sangat lama terjadi. Maka menjadi pertanyaan kenapa baru diajukan sekarang. 

    “Kasus tersebut merupakan ranah privacy seseorang yang tidak ada kaitannya dengan Pilkada Banyuwangi,” ungkapnya.

    Sementara itu, Naufal Witartono, selaku perwakilan Aliansi mahasiswa Banyuwangi, meminta Polresta Banyuwangi, untuk lebih aktif dalam menjaga stabilitas keamanan ditengah kontestasi Pilbup Banyuwangi 2020. Dengan begitu diharapkan masyarakat akan lebih tenang dan bisa menentukan pilihan dengan pikiran jernih.

    “Kami berharap kemurnian demokrasi bisa terjaga, dan kami berharap Pilkada Banyuwangi, menjadi momentum politik yang menyenangkan serta penuh kedamaian,” kata Presiden Mahasiswa PSDKU Unair Banyuwangi.

    (Agung)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini