-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Rupiah Menguat, Dibayangi Sentimen Negatif UU Cipta Kerja

    redaksi
    Kamis, 15 Oktober 2020, Oktober 15, 2020 WIB Last Updated 2020-10-15T02:52:28Z

    Ads:

    Gubernur Sumatera Utara


    indometro.id - Nilaitukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini.

    Mengutip Bloomberg, Rabu (14/10/2020), rupiah dibuka di angka 14.707 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.725 per dolar AS. Hingga pukul 10.30 WIB rupiah berbalik melemah hingga berada di level 14.735 per dolar AS.

    Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.707 per dolar AS hingga 14.737 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,27 persen. Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.780 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.793 per dolar AS.

    Dikutip dari Antara, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu mengatakan dari dalam negeri, penolakan UU Cipta Kerja masih menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar uang sehingga dapat membuat penguatan rupiah menjadi terbatas.

    Selain itu, lanjut dia, proyeksi pertumbuhan Indonesia yang lebih negatif dari perkiraan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) juga bisa menahan laju rupiah. IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari minus 0,3 persen menjadi minus 1,5 persen pada tahun ini. "Hampir seluruh negara berkembang diperkirakan mencatat kontraksi ekonomi tahun ini," katanya.

    Sentimen Eksternal

    Di sisi lain, Ariston mengatakan pelaku pasar juga sedang mencermati sentimen eksternal, salah satunya publikasi badan statistik tenaga kerja AS yang akan melaporkan data perubahan harga barang yang dijual oleh produsen.

    "Data ini adalah salah satu indikator inflasi di AS, bila data dilaporkan lebih rendah dari perkiraan, artinya permintaan barang-barang masih lemah maka dolar AS berpotensi melemah," katanya. Ariston memproyeksikan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.650 - Rp14.850 per dolar AS pada hari ini

    Saya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut hari ini akan mengikuti video confrence dengan beberapa Menteri yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri)"'tutur bpk gubernur sumut'"

    Tito Karnavian terkait sinergitas kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan regulasi Omnibus Law. Kami sekaligus mengucapkan terima kasih atas apresiasi dari pemerintah pusat terkait sikap kami dalam menanggapi aksi massa..

    Namun pada intinya, kami berprinsip akan tetap mengedepankan kepentingan rakyat Sumatera Utara, kami meminta agar regulasi terkait Omnibus Law ini mengakomodir apa yang menjadi kehendak rakyat. "Mudah-mudahan apa yang diputuskan terkait pelaksanaan UU Ciptaker ini adalah yang terbaik bagi rakyat sesuai apa yang kita harapkan bersama, pungkasnya.

    (Rizky Ananda)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini