-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Penumpang di Dukuh Atas Kena Corona, MRT Belum Rencana Tutup Stasiun Lagi

    redaksi
    Sabtu, 09 Mei 2020, Mei 09, 2020 WIB Last Updated 2020-05-09T04:30:16Z

    Ads:

    MRT Sempurnakan Akses Pejalan Kaki di Area Stasiun - Bisnis ...
    Ilustrasi Stasiun MRT


    Jakarta, indometro.id - Sebanyak empat penumpang MRT di Stasiun Dukuh Atas terkonfirmasi kena virus Corona. Pihak MRT mengatakan terus melakukan ketegasan dalam menerapkan protokol COVID-19 sebagai upaya pencegahan virus menular itu.
    "Pencegahan ke depannya pemeriksaan suhu tubuh, kewajiban menggunakan masker dan penerapan physical distancing tetap kami tegaskan di setiap lokasi prasarana dan sarana MRT Jakarta," ujar Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin, kepada wartawan, Sabtu (9/5/2020).
    Empat penumpang MRT itu diketahui terjangkit Corona setelah menjalani rapid test di Dukuh Atas pada Rabu (6/5). Rapid test itu digelar oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Hasil rapid test menunjukkan keempatnya reaktif Corona, kemudian positif setelah hasil uji swab.
    Kamaluddin mengatakan, pihak MRT pada saat itu juga langsung melakukan pembersihan terhadap enam rangkaian kereta Ratangga yang beroperasi. Petugas juga melakukan pembersihan pada permukaan interior dan eksterior kereta.
    Petugas bersih-bersih kereta MRT.Petugas bersih-bersih kereta MRT.)
    Meski demikian, PT MRT belum berencana melakukan penutupan stasiun lagi. Sehingga rangkaian kereta MRT masih bisa berhenti di Stasiun Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Cipete Raya, Blok M BCA, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI.
    Sementara stasiun yang sudah ditutup sementara akibat perpanjangan PSBB di DKI antara lain, Stasiun Senayan, Bendungan Hilir, Stasiun Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Istora Mandiri, dan Setiabudi Astra.
    "Belum ada tambahan penutupan stasiun lagi," ujar Kamaluddin.
    Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Raditya Jati mengatakan rapid test yang dilakukan BIN sebagai upaya deteksi awal penyebaran virus Corona dan akan dilakukan dua kali seminggu di wilayah Jakarta. Jika ada yang positif, orang tersebut akan langsung dites swab yang hasilnya diketahui 5 jam kemudian.
    "Alur proses pemeriksaan massal dilakukan dengan melakukan pendaftaran dengan memberikan kartu registrasi kemudian dilakukan rapid test. Jika positif, warga langsung diuji dengan pendekatan uji swab, yang hasilnya dapat diketahui 5 jam berikutnya," ujar Jati, Jumat (8/5).

    berita ini dikutip dari : detiknews
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini