Ads:
.png)
 |
| foto : polres badung beri bantuan |
Badung Bali, indometro.id - Meski aturan dan sanksinya sudah jelas, tetap saja masyarakat yang mau pulang kampung nekat tanpa membawa persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah pusat.
Di jam-jam favorit operasi penyekatan, 32 pemudik penumpang telah dijaring dengan dua kendaraan R4 ditahan di Polres Badung, lantaran tidak memenuhi persyaratan pulang Mudik.
Kamis, (21/05) pukul 11.30 wita.
Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi, SIK mengatakan pemerintah provinsi Bali tidak melarang bagi masyarakat yang mau pulang ke Jawa, apalagi tidak ada pekerjaan, namun aturan pemerintah pusat semua orang yang akan berpergian antar pulau, diwajibkan untuk membawa surat bebas covid dari asalnya (tempat tinggal red), hal ini dilakukan karena penyakit/virus corona ini penularannya sangat mudah dan pemerintah tidak mau bapak ibu menularkan virus ini setelah tiba di kampung halaman.
"Saya mohon maaf, karena kasih sayang saya sama bapak ibu ", katanya.
Setelah ini segera urus surat-suratnya, urus sendiri jangan pakai orang lain dan ini sangat mudah tidak ada yang dipersulit, "lebih baik antry ditempat ngurus surat daripada disini" sambungnya.
 |
| foto : polres badung beri bantuan |
Ia juga menjelaskan terkait surat yang akan di bawa yakni surat dari Desa/Kelurahan, hasil Rapid test covid -19 dan surat keterangan PHK dari Perusahaan. Dan untuk Rapid Test dapat dilakukan kantor satgas covid, di Rumah Sakit PTN Unud di Nusa dua atau di Puskesmas Kuta atau diurus diinstansi yang resmi pemerintah.
Disela-sela Kapolres Roby memberikan bantuan, Ia kembali mengatakan mohon maaf kami tidak ada maksud mempersulit, namun karena cinta dan sayang saja kepada bapak ibu.
Setelah dikasi sedikit bantuan, seluruh penumpang diantar pulang dengan kendaraan Satsabhara ke rumah masing-masing.
"Luar biasa pak Polisi Badung menanam kebajikan sebelum orang lain melakukannya", gumam salah seorang penumpang yang diantar ke Denpasar.
Terima Kasih pak Kapolres sambil melambaikan tangannya kompak di mobil truk dinas polisi yang mengatar. ( Nugraha)
