-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Peristiwa 26 Maret: Soeharto Gantikan Soekarno Jadi Presiden

    redaksi
    Kamis, 26 Maret 2020, Maret 26, 2020 WIB Last Updated 2020-03-26T04:57:00Z

    Ads:

    Presiden Kedua RI, Soeharto
    Jakarta, indometro.id-Bermacam peristiwa penting dan bersejarah terjadi pada 26 Maret. Agar mengingatnya kembali, indometro.id pun coba merangkum peristiwa-peristiwa itu, sebagaimana dikutip dari Wikipedia.org:
    1812 - Gempa bumi hancurkan kota Caracas, sekitar 20.000 orang tewas.
    Pada tanggal 26 Maret 1812 terjadi gempa bumi yang mengakibatkan setidaknya 20.000 orang meninggal dunia.
    1968 - Soeharto menggantikan Soekarno sebagai Presiden Indonesia.
    Surat Perintah 11 Maret (1966) atau yang dikenal sebagai Supersemar menjadi garis start buat Letjen Soeharto beberapa dekade lalu untuk naik ke tangga kekuasaan.
    Lewat Supersemar itu pula, keabsolutan kekuasaan Soekarno mulai tergerogoti dan digantikan secara resmi oleh Soeharto pada 26 Maret 1968.
    1979 - Perjanjian perdamaian Camp David ditandatangani oleh Mesir dan Israel.
    Naval Support Facility Thurmont, lebih dikenal sebagai Camp David, adalah sebuah tempat peristirahatan Presiden Amerika Serikat seluas 0,5 km² di Taman Gunung Catoctin di Maryland, di luar Washington, DC.
    Camp David sering digunakan sebagai tempat pertemuan resmi maupun tak resmi antara AS dan para pemimpin dunia. Yang paling terkenal adalah pertemuan yang menghasilkan persetujuan damai antara presiden Mesir Anwar Sadat dengan perdana menteri Israel Menachem Begin — dikenal sebagai Persetujuan Perdamaian Camp David — yang disetujui pada tahun 1978 bersama dengan Presiden AS Jimmy Carter.
    2000 - Vladimir Putin terpilih menjadi Presiden Rusia.
    Pada 26 Maret 2000, Vladimir Putin memenangi Pemilu Presiden Rusia. Pria yang sebelumnya menjadi Perdana Menteri (PM) Rusia itu menggantikan posisi Boris Yeltsin.
    Pada pemilu tersebut, Putin mendapat 52,94 persen suara. Kemenangan itu membuatnya secara resmi menjabat sebagai presiden pada 7 Mei 2000. Hebatnya, saat itu Putin maju sebagai calon independen dan tidak mendapat dukungan partai mana pun.
    Selain menjadi Presiden Rusia, Putin kini menjadi Ketua Umum Rusia Bersatu. Itu merupakan sebuah partai politik yang menguasai parlemen di Rusia sebanyak 70 persen. Hal tersebut sudah terjadi sejak April 2008.

    Berita ini sudah terbit di OKEnews
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini