-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Trump Kecam Apple karena Menolak Buka Kunci Ponsel Pelaku Penembakan di Pangkalan AL AS

    redaksi
    Rabu, 15 Januari 2020, Januari 15, 2020 WIB Last Updated 2020-01-15T06:09:30Z

    Ads:

    Trump Kecam Apple karena Menolak Buka Kunci Ponsel Pelaku Penembakan di Pangkalan AL AS
    ist

    INDOMETRO.ID - Presiden Donald Trump mengecam produsen smartphone Apple karena menolak membuka kunci ponsel para pelaku kejahatan, termasuk kasus penembakan yang menewaskan tiga tentara Amerika Serikat (AS) di Stasiun Udara, Pangkalan Angkatan Laut (AL) Pensacola, Florida.

    Pelaku penembakan merupakan siswa militer Angkatan Udara Arab Saudi. Jaksa Agung William Barr menyebut kasus penembakan ini sebagai aksi terorisme.

    Trump menyayangkan sikap Apple yang tak mau bekerja sama padahal perusahaan yang dimpimpin Tim Cook itu sudah menikmati kemudahan dari pemerintah dalam perdagangan.

    "Kami membantu Apple sepanjang waktu dalam perdagangan serta dalam hal lainnya, namun mereka menolak membuka kunci ponsel yang digunakan para pembunuh, pengedar narkoba, dan pelaku kejahatan kekerasan lainnya," kata Trump, dalam cuitan, seperti dilaporkan kembali Reuters, Rabu (15/1/2020).

    "Mereka harus melangkah dan membantu negara kita yang hebat ini, sekarang!" katanya, lagi.

    Cuitan ini disampaikan di tengah penyelidikan penembakan di Pensacola pada Desember 2019. Pelaku ditembak mati oleh polisi setelah beraksi.

    Penyelidik sejauh ini menyebut pelaku beraksi seorang diri. Data dari ponsel iPhone pelaku dianggap penting karena akan mengungkap dengan siapa saja dia berkomunikasi sebelum kejadian.

    Episode ini menandai gejolak baru antara pihak keamanan AS dengan perusahaan teknologi seputar kontroversi privasi data pengguna.

    Perusahaan teknologi berpendapat bahwa enkripsi yang kuat melindungi privasi dan keamanan pengguna, sementara pejabat mengatakan para pelaku kejahatan memanfaatkan teknologi untuk menghindari hukum.

    Penegak hukum AS meminta perusahaan teknologi mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini, dengan menggunakan kasus penting seperti penembakan di pangkalan AL Pensacola dan San Bernardino, California, pada 2016.

    Sementara itu Apple mengaku telah mendapat tujuh permintaan terpisah dari penyelidik federal pada Desember 2019.

    Perusahaan sudah menyerahkan data gigabyte kepada penyelidik, termasuk iCloud, informasi akun, dan data transaksional banyak akun.

    Apple menyatakan FBI tidak meminta bantuan untuk membuka kunci ponsel pelaku penembakan di Pensacola sampai 6 Januari 2020.

    Namun Juru Bicara Departemen Kehakiman AS Kerri Kupec mengatakan, pihaknya masih menunggu kerja sama dari Apple untuk membuka kunci ponsel pelaku.

    "Seorang hakim federal memberikan wewenang kepada Departemen Kehakiman untuk mengakses isi ponsel teroris yang tewas. 

    Apple merancang ponsel ini dan mengimplementasikan enkripsi mereka. 

    Ini permintaan sederhana, 'pintu depan'. 

     Akankah Apple membantu kami masuk masuk ke telepon penembak atau tidak?" kata Kupec.

    The Wall Street Journal melaporkan ponsel yang digunakan pelaku penembakan di Pensacola adalah iPhone 5 dan iPhone 7.



    berita ini bersumber dari inews
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini