-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Karna Hal Sepele, Seorang Nenek 70 Tahun Habis di Pukuli

    redaksi
    Jumat, 01 November 2019, November 01, 2019 WIB Last Updated 2019-11-01T08:07:13Z

    Ads:

    ist

    INDOMETRO.ID - Nenek Intang yang telah berusia 70 tahun terbaring lemah dalam ruang perawatan Instalagi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padjonga Daeng Ngalle, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (1/11/2019).

    Dia mengalami lebam dan sulit bergerak akibat dianiaya oknum kepala sekolah (kepsek) dan tiga anggota keluarganya.

    Informasi yang dirangkum media online. 

    mereka yang bertikai merupakan warga bertetangga di Dusun Cambajawaya, Desa Sengka, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa.

    Keributan yang terjadi lantaran persolan sepele, berawal saat korban bersama anaknya Najma Daeng Paneng menaruh pot bunga di halaman pagar rumah mereka.

    Ketika itu, pelaku yakni oknum kepsek merasa keberatan. 

    Sebab pot itu membuat akses jalur mobilnya terhalang dan sulit saat akan keluar masuk rumah. 

    Cekcok tersebut pun berujung pada pengeroyokan.

    “Kepala sekolah itu coba memukul namun saya tahan. 

    Lalu saya didorong sampai jatuh dan kerah baju saya ditarik keponakannya dan dipukul lagi,” ujar Daeng Paneng, anak korban, Jumat (1/11/2019).

    Dia mengungkapkan, saat itu orangtuanya datang untuk melerai dan menolongnya. 

    Namun mereka turut menganiayanya.

    “Rambut mama saya ditarik terus dadanya ditendang sampai punggungnya sakit dan tak bisa digerakkan. Mereka empat orang,” katanya.

    Kasus pengeroyokan ini pun dilaporkan korban Polsek Bontonompo. 

    Saat ini penyidik telah memeriksa empat saksi untuk penanganan kasusnya.

    “Keterangan saksi-saksi membenarkan telah terjadi pengeroyokan. 

    Terduga pelaku ada empat orang dan kami sudah agendakan pemanggilan kepada mereka,” ujar Kapolsek Bontonompo Iptu Syachrir, Jumat (1/11/2019).

    Menurutnya, antara korban dan pelaku tak hanya bertetangga, mereka masih memiliki hubungan keluarga.

    “Korban dan para pelaku ini saudara sepupu,” katanya.


    Berita ini telah terbit, sumber inews.


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini