-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Warga Mesuji Mengeluhkan Kabut Asap

    redaksi
    Senin, 14 Oktober 2019, Oktober 14, 2019 WIB Last Updated 2019-10-14T06:34:51Z

    Ads:

    ist

    INDOMETRO.ID - Warga Mesuji Provinsi Lampung mengeluhkan kabut asap yang mencemari udara di Mesuji Lampung Perbatasan Provinsi Sumatera Selatan akibat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama pencemaran kualitas udara pada malam hari dan siang hari.
    “Saat ini kabut asap mulai terjadi lagi, meski sempat hujan namun kabut asap saat ini mulai pekat, sehingga kalau ingin keluar rumah harus pakai masker,” kata Warga Kecamatan Simpang Pematang Erni di Mesuji Minggu.
    Selain kabut asap, cuaca panas yang ekstrem turut mengkhawatirkan kondisi kesehatan anaknya. Pasalnya anak Erni yang bernama Wulan yang kini berusia lima tahun terserang batuk dan pilek, sehingga untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh anaknya, Erni memberikan asupan vitamin terhadap anaknya.
    Erni lebih menekankan kepada pemilik lahan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, mengingat saat ini dalam keadaan musim kemarau yang sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan.
    “Harapannya pemerintah mampu mengatasi karhutla yang terjadi, tapi kalau warga tidak membakar lahan tentu tidak terjadi kebakaran, jadi mohon lah pengertiannya kepada warga pemilik lahan itu untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar,” kata Erni

     

    Ia mengatakan saat ini membuka lahan dengan cara dibakar tersebut sudah dilarang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuka lahan perkebunan selain dengan cara membakar, misalnya dengan memanfaatkan alat berat untuk membuka lahan perkebunan.
    “Harapannya kabut asapnya hilang, tapi setelah turun hujan, kebakaran masih terus terjadi,” kata Erni

    Selain Erni , Wati warga Kecamatan Mesuji Timur turut mengeluhkan kabut asap yang kembali terjadi di Mesuji Lampung itu. Kini Wati membatasi aktifitas anaknya diluar rumah.

    “Kabut asapnya kembali terjadi, anak saya sekarang saya larang untuk bermain di luar rumah, keluar rumah itu kalau ada kepentingan saja, dan kalau keluar harus pakai masker,” kata Wati.

    Meski demikian, terkadang anak-anak enggan memakai masker. Karena menurut mereka memakai masker membuat susah bernafas, karena anak-anak tersebut tidak terbiasa menggunakan masker.(raharja)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini