ist |
INDOMETRO.ID - Warga Mesuji Provinsi Lampung mengeluhkan kabut asap yang mencemari udara di Mesuji Lampung Perbatasan Provinsi Sumatera Selatan akibat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama pencemaran kualitas udara pada malam hari dan siang hari.
“Saat ini kabut asap mulai terjadi lagi, meski sempat hujan namun kabut asap saat ini mulai pekat, sehingga kalau ingin keluar rumah harus pakai masker,” kata Warga Kecamatan Simpang Pematang Erni di Mesuji Minggu.
Selain kabut asap, cuaca panas yang ekstrem turut mengkhawatirkan kondisi kesehatan anaknya. Pasalnya anak Erni yang bernama Wulan yang kini berusia lima tahun terserang batuk dan pilek, sehingga untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh anaknya, Erni memberikan asupan vitamin terhadap anaknya.
Erni lebih menekankan kepada pemilik lahan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, mengingat saat ini dalam keadaan musim kemarau yang sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Harapannya pemerintah mampu mengatasi karhutla yang terjadi, tapi kalau warga tidak membakar lahan tentu tidak terjadi kebakaran, jadi mohon lah pengertiannya kepada warga pemilik lahan itu untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar,” kata Erni
“Harapannya kabut asapnya hilang, tapi setelah turun hujan, kebakaran masih terus terjadi,” kata Erni
Selain Erni , Wati warga Kecamatan Mesuji Timur turut mengeluhkan kabut asap yang kembali terjadi di Mesuji Lampung itu. Kini Wati membatasi aktifitas anaknya diluar rumah.
“Kabut asapnya kembali terjadi, anak saya sekarang saya larang untuk bermain di luar rumah, keluar rumah itu kalau ada kepentingan saja, dan kalau keluar harus pakai masker,” kata Wati.
Meski demikian, terkadang anak-anak enggan memakai masker. Karena menurut mereka memakai masker membuat susah bernafas, karena anak-anak tersebut tidak terbiasa menggunakan masker.(raharja)