Arus lalu lintas sempat tersendat akibat massa yang manyampaikan orasi didepan polsek barumun kabupaten padang lawas.
Mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa dan pemuda Padang lawas se tabagsel berjumlah puluhan orang yang berunjuk rasa sempat dihalau sejumlah okp dilapangan merdeka sibuhuan.
Polsek barumun dan Satpol pp berhasil mengambil kendali untuk keamanan dan keselamataan baik pihak mahasiswa maupun okp.
Walaupun ada sedikit betrok atau kontak fisik dapat diamankan dan yang diduga profokasi dapat diringkus oleh satuan polsek barumun dan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Aksi mahasiswa berkumpul dilapangan merdeka sibuhuan sikitar 10.00 wib berlanjut dilapangan mapolsek barumun dengan pengawalan polri dan satpol pp, dan massa mahasiswa berlajut kekantor kejaksaan kabupaten Padang lawas.
Tuntutan mahasiswa saat berorasi didepan polsek dan kejaksaan sibuhuan diantaranya, Meminta kejatisu mengambil alih kasus penyidikan dugaan fiktif perjalanan dinas ta 2016 badan perencanaan pembangunan daerah kab padang lawas. Meminta kejatisu mengganti kajari kab padang lawas, mendukung penuh polri penegakan hukum ditabagsel.
Sampai unjuk rasa selesai terlihat ratusan okp disekitar mahasiswa sehingga kapolsek barumun AKP Eddy memberikan pengamanan dan pedampingan bagi mahasiswa yang pulang kedaerah sosa dan lainnya. Salah satu mahasiswa saat dikonfirmasi Indometro, terkait aksi dan yang dihadang okp menuturkan.
Mereka sebelum melakukan unjuk rasa sudah terlebih awal menyurati pihak kepolisian untuk dapat diberikan waktu dan negara yang berdemokrasi hak menyampaikan pendapat didepan umum dilindungi undang-undang sedangkan pihak okp yang kami lihat lebih banyak jumlahnya dari kami, tidak tahu apa maksud dan tujuannya dan itu hak mereka.
Walaupun demikian kami tetap menyampaikan orasi dan kami sudah koordinasi dengan katua ipk palas bahwa sepakat tidak ada kata-kata kasar.
Pantauan Indometro unjuk rasa mahasiswa dihalaman mapolsek barumun dapat terkadali sedangkan didepan kejaksaan tidak terlihat kepala kejaksaan menghampiri massa yang berunjuk rasa. (Bahar)