-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Jelang Idul Fitri, TPID Pastikan Stok Pangan di Langkat

    redaksi
    Rabu, 29 Mei 2019, Mei 29, 2019 WIB Last Updated 2019-05-29T02:43:49Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Langkat, Mahruzar, saat meninjau harga dan persedian pangan di Pasar Tradisional Kecamatan Kuala, Langkat.
    LANGKAT,INDOMETRO.ID  Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat memastikan persedian bahan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
    Hal itu disampaikan Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Langkat, Mahruzar, di sela-sela pemantauan harga dan persedian di pasar tradisional dan swalayan Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Senin (27/5).
    Mahruzar, menerangkan, peninjauan ini guna mengetahui perkembangan pasokan dan harga bahan pangan pokok, serta mengecek bahan makanan/ pangan yang mengandung zat kimia berbahaya untuk dikomsumsi oleh manusia di Kecamatan Kabupaten Langkat.
    “Jika ditemukan stok yang tidak mencukupi atau harga bahan pokok mengalami kenaikan harga yang melambung, kita akan cari solusi dan mencari sebabnya, guna mengambil langkah penyelesaiannya,” sebutnya.
    Sedangkan untuk mengetahui keseterilan, sambung Mahruzar, pihaknya mengambil beberapa sampel makanan seperti buah-buahan, ikan, daging ayam dan lainnya, untuk dilakukan pengujian dilaboratorium Dinas Kesehatan.
    “Jika ditemukan makanan yang mengandung formalin atau zat berbahaya lainnya, maka barangnya akan kita suruh kembalikan, ketempat dimana penjualnya membeli, dan tidak dibolehkan untuk dijual lagi, agar peredarannya berhenti,”tegas Mahruzar.
    Sementara Kabid Dinas perindustrian dan Perdagangan, Abdul Jaminson menjelasan, dari hasil pantauan pihaknya, stok ketersedian bahan pokok dinilai cukup untuk menyambut idul fitri, begitu juga dengan harga yang dinilai relatif stabil. Menurutnya jika ada kenaikan harga, jumlah masih dianggap lumrah, sebab hanya berkisar Rp1000 sampai Rp2000 saja, dari harga sebelumnya.


    “Untuk harga tidak ada kenaikan yang signifikan, masih terjangkau untuk dibeli masyarakat/konsumen, stok ketersediannya pun masih cukup,” ungkapnya.(sp)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini