-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Bareskrim: Peredaran Narkoba Melalui Jalur Laut Kaltara Meningkat

    redaksi
    Sabtu, 06 Oktober 2018, Oktober 06, 2018 WIB Last Updated 2018-10-06T02:42:38Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Bareskrim: Peredaran Narkoba Melalui Jalur Laut Kaltara Meningkat
    Ilustrasi
    INDOMETRO.ID -   Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri merilis hasil analisa dan evaluasi (anev) minggu pertama di bulan Oktober 2018. Hasilnya, penyelundupan narkoba melalui jalur laut di Sebatik, Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami peningkatan.

    Berdasarkan data yang diterima dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, hal itu disebabkan tingginya permintaan pasar atas barang haram tersebut dikawasan Kalimantan Timut (Kaltim) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

    "Hasil pemetaan pada minggu I bulan Oktober, penyelundupan narkotika via jalur laut Sebatik, Kaltara cukup signifikan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Daniyanto, kepada wartawan, Jumat (5/10).

    Menurut Eko, kawasan laut Kaltara memang memiliki pelabuhan-pelabuhan tikus yang dijadikan tempat untuk mengirimkan barang haram tersebut. "Perairan bebas modelnya seperti itu jemput ambil, sesuai pesanan," tutur Eko.

    Sementara itu, Eko menyatakan, dalam Anev kali ini, barang haram jenis Pil Happy Five mulai memasuki pasaran di Indonesia. Mengingat, kata dia, peredaran narkotika jenis Sabu sudah banyak digagalkan oleh aparat kepolisian.

    BACA JUGA:

    KPK Lelang Harta Fuad Amin


    "Narkoba jenis Sabu via pantai timur Sumatera sudah banyak tertangkap sehingga pasokan Sabu digantikan dengan Happy Five," ucap Eko.

    Disisi lain, Eko menekankan, tren kasus pada hasil Anev di minggu I Bulan Oktober, mengalami penurunan. Setidaknya, dari minggu ke-IV Bulan September sebanyak 832 kasus, kini hanya 642 perkara, atau secara persentase turun sekitar 22,83 persen.

    "Kemudian tersangkanya juga mengalami penurunan dari 1.095 orang menjadi 854 orang turun 22,00 persen," jelas Eko.

    Dengan adanya hal tersebut, aparat kepolisian telah berhasil menyelamatkan 374.860 anak bangsa dari penyalahgunaan narkoba di Indonesia.(rmol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini