Ads:
.png)
 |
| Pabatu PTPN IV |
Setelah adanya pemberitaan terkait tewasnya 2 karyawan PTPN IV Pabatu (18/09) yang diduga meninggal dikarenakan kurangnya kelengkapan keamanan dari perusahaan.Selanjutnya pihak redaksi Indometro Media mengirim surat (No.IMM/211/2018) dan meminta klarifikasi dari perusahaan tentang kebenaran berita tersebut dan kronologi kejadian yang bersumber dari pihak perusahaan.
PTPN IV mengklarifikasi bahwa korban tewas bernama Suherman Wijaya yang pada saat itu sedang bertugas didalam tangki pengukuran inti terpeleset dan terjatuh,namun dikarenakan ruangan tersebut terbatas akan sirkulasi udara yang mengakibatkan kurangnya oksigen membuat Suherman lemas dan tidak berdaya.
Melihat rekan kerja yang melakukan pengukuran tersebut tergeletak didalam,maka saudara Suyatno berusaha untuk membantunya,walaupun sudah diingatkan dan dicegah oleh saudara Syarifuddin selaku rekan kerja mereka berdua.
Akan tetapi sepertinya peringatan dari Syarifuddin tidak diindahkan oleh Suyatno dan tetap bersikukuh untuk menolong rekan seprofesinya tersebut.
Tidak berhenti sampai disitu,Syarifuddin mencoba mengambil langkah pertolongan kepada rekan kerja lainnya untuk mengupayakan bisa mengangkat Suherman dan Suyatno naik keatas.Upaya tersebut berhasil dengan menggunakan tali.
Pertolongan pertama keduanya adalah dengan memberikan oksigen oleh petugas media Rumah Sakit Pabatu,dan secara bersama menurunkan Suherman dan Suyatno untuk dilarikan ke Rumah Sakit.Namun nasib berkata lain,sesudahnya mereka sampai di RS Pabatu justru pihak medis mengatakan mereka telah meninggal dunia.
Selain kronologi diatas,pihak PTPN IV juga menyatakan kalau selama melaksanakan tugas korban tetap menggunakan APD yang terdiri dari : sepatu,helm dan masker.Dan APD tersebut sampai saat ini masih berada di Mapolsek Tebing Tinggi sebagai barang bukti (surat no.PAB/X/116/IX/2018) (red)
