 |
| Gempa Sulteng |
Benny warga Palu menceritakan detik-detik kejadian gempa. Dirinya keluar dari rumah dalam keadaan situasi panik.
"Saya keluarga hanya bawa dokumen penting serta makanan saja," ujar Benny kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/8).
Dia menjelaskan, sebagian orang saat peristiwa itu tengah tertuju dengan dataran tinggi.
"Ketika tampak air laut terlihat surut, orang-orang lari ke arah dataran tinggi," terang Benny.
Ditambahkannya, Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu belum bisa beroperasi. Hanya sesekali melintas dan hanya berputar di atas.
"Saya keluarga hanya bawa dokumen penting serta makanan saja," ujar Benny kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/8).
Dia menjelaskan, sebagian orang saat peristiwa itu tengah tertuju dengan dataran tinggi.
"Ketika tampak air laut terlihat surut, orang-orang lari ke arah dataran tinggi," terang Benny.
Ditambahkannya, Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu belum bisa beroperasi. Hanya sesekali melintas dan hanya berputar di atas.
BACA JUGA:
Warga Lari ke Gunung,Pasca Gempa Dan Ombak Meninggi dan Jalan Retak
Bantuan Korban Gempa Diupayakan Mulai Dikirim Sabtu Pagi
Kubu Prabowo Tak Silau Ada Trah Gus Dur dan Sukarno di Barisan Jokowi
"Air traffic controlnya rusak. Dan air di bandara minim," tutup Benny.
Gempa dengan kekuatan magnitudo 7,4 SR melanda wilayah Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa yang terjadi pukul 17.02 WIB itu berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) awalnya memberikan peringatan dini tsunami untuk wilayah Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah. Sempat terjadi kenaikan air laut ke darat setinggi 1,5 Meter, kemudian peringatan Tsunami telah dicabut oleh BMKG.
Gempa berkedalaman 10 kilometer, berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT atau 27 kilometer Timur Laut Donggala - Sulawesi Tengah.(rmol)
