Foto keluarga yang terpisah |
Reunifikasi keluarga ini adalah bagian dari program kerjasama yang dijalin antara Korea Utara dan Korea Selatan dalam upaya untuk memperbaiki hubungan kedua negara. Program yang dilakukan sejak awal tahun 2000an ini kerap terganggu berkali-kali akibat situasi yang tidak menentu di Semenanjung Korea.
Ini adalah reunifikasi keluarga pertama yang dilakukan antara dua Korea sejak tiga tahun terakhir. Reunifikasi akan berlangsung di resor wisata Utara di Gunung Kumgang, seperti yang disetujui oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in selama pertemuan pertama mereka pada bulan April lalu.
Keluarga-keluarga yang terpisah itu menjadi korban kebuntuan selama beberapa dasawarsa di antara keduan negara yang telah meningkat selama beberapa tahun terakhir ketika Pyongyang dengan cepat mengembangkan senjata nuklir dan program misilnya.
Lebih dari 57.000 korban perang di Korea Selatan telah mendaftar untuk reuni keluarga singkat, yang hanya berlangsung 11 jam untuk bertemu dan melakukan kegiatan bersama. Namun para korban perang saat ini banyak yang sudah berusia lanjut dan juga meninggal dunia.
Menurut data pemerintah Korea Selatan, sekitar 132.600 individu terdaftar sebagai keluarga terpisah pada akhir Juli. Dari 57.000 orang yang selamat, 41,2 persen berusia 80-an dan 21,4 persen berusia 90an.
“Saya lebih dari 90 tahun jadi saya tidak tahu kapan saya akan mati. Saya sangat senang bahwa saya telah dipilih kali ini (untuk reunifikasi)," kata Moon Hyun-sook, yang terpisah dengan adik perempuannya di Korea Utara selama Perang Korea.
Selama bertahun-tahun, Seoul telah menyerukan pertemuan rutin antara keluarga terpisah termasuk menggunakan konferensi video, tetapi program reuni sering menjadi korban hubungan yang rapuh dengan Pyongyang.
Para anggota keluarga dari pihak Korea Selatan tiba di kota perbatasan pantai Sokcho akhir pekan kemarin untuk mendapat pengarahan oleh pejabat di reuni dan untuk pemeriksaan kesehatan singkat, sebelum melintasi perbatasan awal pekan ini.(rmol)
Ini adalah reunifikasi keluarga pertama yang dilakukan antara dua Korea sejak tiga tahun terakhir. Reunifikasi akan berlangsung di resor wisata Utara di Gunung Kumgang, seperti yang disetujui oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in selama pertemuan pertama mereka pada bulan April lalu.
Keluarga-keluarga yang terpisah itu menjadi korban kebuntuan selama beberapa dasawarsa di antara keduan negara yang telah meningkat selama beberapa tahun terakhir ketika Pyongyang dengan cepat mengembangkan senjata nuklir dan program misilnya.
Lebih dari 57.000 korban perang di Korea Selatan telah mendaftar untuk reuni keluarga singkat, yang hanya berlangsung 11 jam untuk bertemu dan melakukan kegiatan bersama. Namun para korban perang saat ini banyak yang sudah berusia lanjut dan juga meninggal dunia.
Menurut data pemerintah Korea Selatan, sekitar 132.600 individu terdaftar sebagai keluarga terpisah pada akhir Juli. Dari 57.000 orang yang selamat, 41,2 persen berusia 80-an dan 21,4 persen berusia 90an.
“Saya lebih dari 90 tahun jadi saya tidak tahu kapan saya akan mati. Saya sangat senang bahwa saya telah dipilih kali ini (untuk reunifikasi)," kata Moon Hyun-sook, yang terpisah dengan adik perempuannya di Korea Utara selama Perang Korea.
Selama bertahun-tahun, Seoul telah menyerukan pertemuan rutin antara keluarga terpisah termasuk menggunakan konferensi video, tetapi program reuni sering menjadi korban hubungan yang rapuh dengan Pyongyang.
Para anggota keluarga dari pihak Korea Selatan tiba di kota perbatasan pantai Sokcho akhir pekan kemarin untuk mendapat pengarahan oleh pejabat di reuni dan untuk pemeriksaan kesehatan singkat, sebelum melintasi perbatasan awal pekan ini.(rmol)