![]() |
| Foto/Net |
Kali ini, tim Subdit Renakta Ditkrimum Polda Metro Jaya menangkap 32 orang yang terkait dengan praktik prostitusi di apartemen Kalibata City. Tertangkapnya satu-persatu sindikat prostitusi di apartemen Kalibata City, membuat para penghuni apartemen senang. Penghuni berharap, praktik prostitusi di tempat tinggal mereka ditumpas tuntas.
"Kami senang polisi membongkar kasus-kasus prostitusi disini. Pelaku praktik prostitusi ini dari luar, bukan pemilik. Kami sebagai pemilik atau penghuni sudah geram," kata Chanies Prabowo, salah satu penghuni di Tower Flamboyan Apartemen Kalibata City, kemarin.
Menurutnya, praktik prostitusi yang dilakukan pihak luar tersebut, membuat nama Kalibata City negatif. "Ketika ada yang bertanya kamu tinggal dimana, agak sungkan jawabnya. Karena asumsi orang terhadap Kalibata City sudah negatif duluan," tuturnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kanis, penghuni apartemen Kalibata City lainnya. Pria yang sudah tinggal selama 10 tahun ini mengatakan, para penghuni dan pengelola Kalibata City selalu berupaya membersihkan praktik-praktik menyimpang di Kalibata City. Namun, selalu ada saja pemain-pemain baru yang mencoba mencari celah.
"Dengan masuknya kepolisian, apalagi dari Polda Metro Jaya, kami yakin akan membuat para muncikari dan yang lainnya itu berpikir dua kali untuk kembali masuk ke sini," katanya.
Sementara itu, General Manajer Pengelola Kalibata City, Ishak Lopung mengatakan, penangkapan 32 orang terkait prostitusi ini, merupakan hasil kerja sama antara para penghuni, pengelola, dan pihak Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya. Awalnya, pengelola mendapat infomasi dari penghuni mengenai penyalahgunaan unit apartemen sebagai tempat prostitusi. Informasi tersebut lantas diteruskan kepada kepolisian.
Atas dasar informasi itu, kepolisian dan pengelola apartemen pun melakukan razia pada Kamis (2/8) pukul 22.00 WIB hingga Jumat (3/8) dini hari. Hasilnya, ada sekitar 32 orang yang terjaring. Saat itu, polisi juga mengamankan seorang pria yang merupakan agen properti yang menyewakan unit apartemen secara harian beserta satu orang karyawannya. (rmol)
"Kami senang polisi membongkar kasus-kasus prostitusi disini. Pelaku praktik prostitusi ini dari luar, bukan pemilik. Kami sebagai pemilik atau penghuni sudah geram," kata Chanies Prabowo, salah satu penghuni di Tower Flamboyan Apartemen Kalibata City, kemarin.
Menurutnya, praktik prostitusi yang dilakukan pihak luar tersebut, membuat nama Kalibata City negatif. "Ketika ada yang bertanya kamu tinggal dimana, agak sungkan jawabnya. Karena asumsi orang terhadap Kalibata City sudah negatif duluan," tuturnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kanis, penghuni apartemen Kalibata City lainnya. Pria yang sudah tinggal selama 10 tahun ini mengatakan, para penghuni dan pengelola Kalibata City selalu berupaya membersihkan praktik-praktik menyimpang di Kalibata City. Namun, selalu ada saja pemain-pemain baru yang mencoba mencari celah.
"Dengan masuknya kepolisian, apalagi dari Polda Metro Jaya, kami yakin akan membuat para muncikari dan yang lainnya itu berpikir dua kali untuk kembali masuk ke sini," katanya.
Sementara itu, General Manajer Pengelola Kalibata City, Ishak Lopung mengatakan, penangkapan 32 orang terkait prostitusi ini, merupakan hasil kerja sama antara para penghuni, pengelola, dan pihak Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya. Awalnya, pengelola mendapat infomasi dari penghuni mengenai penyalahgunaan unit apartemen sebagai tempat prostitusi. Informasi tersebut lantas diteruskan kepada kepolisian.
Atas dasar informasi itu, kepolisian dan pengelola apartemen pun melakukan razia pada Kamis (2/8) pukul 22.00 WIB hingga Jumat (3/8) dini hari. Hasilnya, ada sekitar 32 orang yang terjaring. Saat itu, polisi juga mengamankan seorang pria yang merupakan agen properti yang menyewakan unit apartemen secara harian beserta satu orang karyawannya. (rmol)



Posting Komentar untuk "Penghuni Kalibata City Dukung Polisi Berantas Praktik Prostitusi"