-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Ormas Sumbar Polisikan Pengamat Teroris Al Chaidar

    redaksi
    Sabtu, 18 Agustus 2018, Agustus 18, 2018 WIB Last Updated 2018-08-18T03:18:17Z

    Ads:

    image_title
    Pengamat terorisme Al Chaidar.
    INDOMETRO.ID- Pernyataan pengamat teroris Al Chaidar soal ribuan simpatisan teroris menetap di Sumatera Barat berbuntut panjang. Puluhan orang dari beberapa ormas Islam di Sumatera Barat mendatangi Mapolda Sumbar untuk melaporkan Al Chaidar."Kedatangan kami ke polda sehubungan dengan adanya berita di media lokal tentang pernyataan Al Chaidar," kata Zaitul Ikhlas Sa’ad, salah satu tokoh yang ikut mendatangi Mapolda Sumbar, Jumat 17 Agustus 2018.


    Mereka meminta pihak kepolisian agar mengusut secara hukum atas pernyataan Al Chaidar. Pernyataan yang menuai kontroversi beberapa hari belakangan itu disebut merupakan fitnah keji dan pembunuhan karakter masyarakat Minangkabau.


    Menurut Ikhlas, pernyataan Al Chaidar tak hanya sebuah fitnah. Namun, juga dapat memengaruhi keamanan dan ketertiban masyarakat.
    Pihak pelapor berharap agar pihak kepolisian dapat segera memproses hal ini secara hukum
    Sebelumnya, Al Chaidar menyebut bila sebanyak tiga ribuan simpatisan menetap di Sumatera Barat. Mereka tidak hanya warga asli Ranah Minang, namun juga ada yang berasal dari luar Sumbar.
    Angka tiga ribuan yang berdomisili di Sumbar ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan Al Chaidar bersama tim pada 2014 hingga 2018. Penelitian ini di bawah naungan Pusat Kajian Antropologi, Lembaga Universitas Malikussaleh dari 2014 hingga 2018.
    Untuk metode penelitian, kata Chaidir, menggunakan sistem Time-series data Acquisitionatau pengumpulan data dengan rentang waktu. Beberapa data juga diambil dari informasi internet dan mengikuti jalannya persidangan serta pengungkapan kasus yang dilakukan aparat kepolisian.
    "Dari tiga ribuan itu, sekitar seribuan adalah perempuan, sisanya laki-laki. Mereka yang ikut bergabung ini karena alasan teologis, ingin berjihad dalam versi yang mereka pahami," jelas Chaidar.(ol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini