-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Mahaputra Untuk Ratu Hemas Jadi Kontroversi

    redaksi
    Kamis, 16 Agustus 2018, Agustus 16, 2018 WIB Last Updated 2018-08-16T03:10:03Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Mahaputra Untuk Ratu Hemas Jadi Kontroversi
    foto

    INDOMETRO.IDPemberian penghargaan tanda kehormatan, Bintang Mahaputera Utama kepada Gusti Kanjeng Ratu Hemas menuai kritik. Anggota DPD RI itu dinilai tak layak mendapat penghargaan itu. Kinerja Hemas nggak sebanding dengan penghargaan ini.

    Salah satu yang mengkritiknya adalah Wakil Ketua Badan Kehormatan DPD RI, Hendri Zainudin. "Kita sangat menyesalkan penghargaan itu," ujarnya, kemarin. 

    Penghargaan ini, kata Hendri, tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan GKR Hemas dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPD RI. Hemas, adalah salah satu dari dua anggota DPD yang tidak aktif. "GKR Hemas adalah anggota DPD RI yang paling malas saat ini," ungkapnya. "Pada Paripurna kemarin kita sudah memutuskan, dua Anggota DPD RI yakni GKR Hemas dan saudara Jefri adalah anggota termalas. Beberapa kali paripurna keduanya tidak pernah hadir."

    Pihak Badan Kehormatan (BK) DPD sendiri, kata dia, sudah menyiapkan langkah-langkah untuk memberikan sanksi terhadap kedua orang anggota DPD RItersebut. Mulai dari sanksi ringan, sedang dan berat. "Sanksi terakhir atau yang terberat ya pemecatan," tegasnya. 

    Sikap resmi BK itu kata dia, adalah merupakan hasil dari kesepakatan Paripurna. "Kita sudah putuskan untuk memberikan sanksi berdasarkan hasil report tingkat kehadiran Anggota per 6 bulan sekali," tandasnya. 

    Wakil Ketua DPD Damayanti Lubis mengamini pernyataan Hendri. Menurut Damayanti, BK DPD memang menilai langsung aktivitas para anggota DPD dalam kurun waktu satu tahun ini. "Saya mau fair saja. Laporannya memang kehadiran beliau (Hemas) minimum," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, semalam. 

    Namun Damayanti mencoba berprasangka baik. Menurutnya, mungkin saja ada aktifitas-aktifitas lain Hemas yang jadi bahan penilaian sehingga dianugerahi bintang tersebut. 

    Karena itu Damayanti mengucapkan selamat buat Hemas. Dia berharap, anugerah ini bisa bermanfaat bagi kepentingan masyarakat banyak. "Namun karena beliau masih duduk menjadi anggota DPD RI, alangkah baiknya seandainya anugerah tersebut juga bisa meningkatkan kerja-kerja pengabdian beliau di lembaga negara ini ke depan, agar bisa menginspirasi anggota perempuan DPD lainnya," tandasnya. 

    Untuk diketahui, Presiden Jokowi memberikan penghargaan Bintang Mahaputra Utama kepada anggota DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas bersama sejumlah tokoh lain seperti Abas Said, RM Soedarsono dan Dirjen Otda Kemendagri, Soemarsono. Penghargaan itu diberikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 97/TK/ Tahun 2018 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera. 

    Seluruh penerima itu dianugerahkan secara resmi oleh Presiden Jokowi melalui upacara penganugerahan di Istana Negara, Rabu (15/8). 

    Saat Rakyat Merdeka mencoba mengonfirmasi kepada Ratu Hemas semalam, nomor teleponnya tak aktif. Hemas sempat mengeluarkan press rilis usai menerima penghargaan itu. Hemas menyebut, kehormatan Bintang Mahaputera Utama merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi negara kepada perjuangan perempuan dalam memperjuangkan hak-haknya khususnya di bidang politik. 

    "Terimakasih atas doa dan dukungan semua pihak. Bintang Mahaputera Utama merupakan pengakuan sekaligus jaminan negara atas perjuangan kaum perempuan di politik dan pemerintahan," ujarnya. 

    Dalam siaran pers Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Laksma TNI Imam Suprayitno yang dipublikasikan pada 15 Agustus 2018, dalam memberikan pertimbangan dan usulan penganugerahan tanda kehormatan tersebut Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 yang mengatur kriteria pemberian tanda kehormatan. 

    Kriteria tersebut di antaranya adalah berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara serta berjasa besar dalam meningkatkan, memajukan, dan membina kebudayaan bangsa dan negara. 

    Sementara, banyak juga yang mengomentari pemberian penghargaan itu di postingan akun Twitter Jokowi, @jokowi. @MariBebalin menyebut lebih baik Presiden Jokowi memberi penghargaan bagi para atlet. "Penghargaanmu kepada atlet-atlet nasional di masa lalu mana pak? Dengan membiarkan mereka memulung sampah?" cuitnya. 

    Sementara @oommelon mengomentari judul postingan Jokowi. "Delapan tokoh menerima anugerah tanda kehormatan tahun ini menjelang Hari Kemerdekaan RI. Di antaranya, Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Dato' Sri Tahir sebagai penerima Bintang Mahaputra. Mereka berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara". "Kok cuma dua Pak yang disebut? Kan totalnya ada delapan," tanya @oommelon. Sementara @fathurdoaibu mempertanyakan prestasi Hemas sehingga bisa diganjar penghargaan itu. "Presiden kasih bintang mahaputera untuk ratu hemas. Prestasinya apa, ya?" tanyanya.(rmol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini