-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Bermain Jadi Trauma Healing bagi Anak-anak Korban Gempa

    redaksi
    Senin, 13 Agustus 2018, Agustus 13, 2018 WIB Last Updated 2018-08-13T07:31:28Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh


    image_title
    Penanganan trauma untuk anak-anak korban gempa di Lombok

    INDOMETRO.ID- Dua kali gempa berkekuatan 6,4 Skala Ricther menyisakan trauma pada masyarakat Lombok, terutama pada anak-anak. Untuk mencegah trauma berujung kepada masalah kesehatan, diperlukan trauma healing. 


    Bermain menjadi salah satu cara trauma healing yang bisa digunakan untuk mencegah anak-anak dari trauma berkepanjangan. Jika dibiarkan, dampak psikologisnya anak bisa menyendiri, sedih, dan sulit tidur. Trauma healing bisa dilakukan oleh siapa saja, baik di antara anggota keluarga, atau antar tetangga.
    Seperti yang dilakukan oleh sejumlah relawan di Posko Bencana Kabupaten Lombok Utara. Mereka mengajak anak-anak bernyanyi, melakukan permainan, dan bercerita. Trauma healing penting dilakukan untuk menjaga mental anak tetap stabil. 
    Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek mengatakan kejadian bencana seperti gempa bumi rentan terjadi trauma bahkan gangguan mental baik orang tua maupun anak-anak.
    “Gangguan mental rentan terjadi, jadi perlu trauma healing,” kata Nila, seperti dalam rilis Kementrian Kesehatan RI, Senin 13 Agustus 2018.
    Trauma healing sifatnya mencegah trauma berkepanjangan yang berujung gangguan mental. Karena itu, trauma healing ini dilakukan setiap hari secara rutin. Cara yang paling sederhana adalah dengan mengajak anak bermain atau membiarkan anak bermain dengan pengawasan orangtua.(vv)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini