 |
| Pesawat Hercules kirim Bansos ke Asmat |
Berdasarkan komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih mendominasi pertumbuhan ekonomi sebesar 55,43 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau tumbuh 5,14 persen (yoy).
Konsumsi rumah tangga ini lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya maupun secara tahunan, bahkan konsumsi rumah tangga ini merupakan yang tertinggi sejak 2016.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, konsumsi rumah tangga ini didorong oleh beberapa faktor, mulai dari musim panen yang bergeser dari kuartal I ke II, adanya faktor musiman seperti Ramadhan dan Lebaran, adanya THR, hingga adanya Pilkada yang mendorong perekonomian.
"Banyak faktor pendukungnya, karena ini numpuk semua di kuartal II ya, mulai dari musim panen yang bergeser, THR, sampai adanya Pilkada," ujar Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (6/8).
Dia menyebut, konsumsi rumah tangga utamanya didorong oleh sektor penjualan eceran yang tumbuh 6,42 persen, menguat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,98 persen. Selanjutnya didorong oleh penjualan sepeda motor dan mobil yang tumbuh masing-masing 18,96 persen dan 3,25 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang terkontraksi 10,93 persen dan 11,22 persen
"Selain itu, bantuan sosial tunai dari pemerintah kuartal II 2018 ini tumbuh 61,69 persen, jauh lebih tinggi dari kuartal II 2017 yang hanya tumbuh 18,57 persen," jelasnya.
Selanjutnya, sektor restoran dan hotel selama kuartal II 2018 ini tumbuh 5,71 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,64 persen. Sektor ini tercatat yang tertinggi dalam konsumsi rumah tangga.
Sektor makanan dan minuman selain restoran di kuartal II 2018 ini tumbuh 5,38 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,25 persen.
Adapun sektor transportasi dan komunikasi tumbuh 5,32 persen, juga lebih tinggi dari kuartal II 2017 yang hanya 5,28 persen. Kesehatan dan pendidikan di kuartal II 2018 tumbuh 5,31 persen, perumahan dan perlengkapan rumah tangga tumbuh 4,84 persen, serta sektor pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan tumbuh 3,86 persen, tumbuh lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3,51 persen. (kpn)
