-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Andi Arief Diminta Insaf dan Setop soal Isu Mahar Politik Rp 1 Triliun

    redaksi
    Sabtu, 18 Agustus 2018, Agustus 18, 2018 WIB Last Updated 2018-08-18T05:48:37Z

    Ads:

    image_title
    Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief (tengah) memberi keterangan pada wartawan
    INDOMETRO.ID- Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno disindir soal isu dugaan mahar politik Rp1 triliun untuk PKS dan PAN. Isu ini dilempar pertama kali oleh Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief.

    Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono, menyebut bila isu mahar Rp1 triliun masih dipersoalkan, orang tersebut kurang pengetahuan.
    "Hanya orang yang kurang pengetahuan dan salah makan obat yang terus mempermasalahkan mahar. Tidak ada itu satu kata pun dalam UU Pemilu kata mahar. Dan, sudah dijelaskan sama Sandi bahwa uang Rp1 triliun itu sebagai biaya kampanye," kata Arief, Jumat malam, 17 Agustus 2018.
    Ia heran dengan isu dugaan mahar politik terus dipersoalkan. Lebih baik menurutnya, pihak yang mempersoalkan agar membaca UU Pemilu.
    "Memang mau kawin apa pakai mahar-maharan, coba ya politisi yang terus mempermasalahkan mahar Rp1 triliun baca berulang-ulang UU Pemilu," sebut Arief.
    Dia pun menyebut Andi Arief sebagai politikus Demokrat yang kecewa, karena Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY gagal jadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
    Namun, dengan melempar isu mahar Rp1 triliun, Andi Arief dinilai tak matang dalam berpikir. Ia pun membandingkan sikap AHY yang lebih matang ketimbang Andi Arief.
    "Dari sikap AHY jelas, dia jauh lebih matang dalam politik dibandingkan Andi Arief. Walau AHY itu terbilang debutan baru," tutur Arief.
    Kemudian, ia meminta agar polemik ini disetop dengan Andi Arief tak lagi melontarkan pernyataan lewat cuitan di media sosial.
    "Nah, kawan Andi Arief tolong sadar dan insaf dong. Nanti kamu cuma diketawain aja," ujarnya.(vv)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini