-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    250 Hektar Lahan Sulit Air, Petani dan Warga Secara Swadaya Bangun Tanggul Darurat.

    redaksi
    Rabu, 15 Agustus 2018, Agustus 15, 2018 WIB Last Updated 2018-08-15T02:51:40Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    foto pembuatan tanggul oleh swadaya masyarakat di desa Huta 
    INDOMETRO.ID- Dolok Masihul, Serdang Bedagai Demi berharap hasil panen yang melimpah pada masa pola tanam kali ini warga desa Huta Nauli Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai bangun tanggul darurat secara swadaya dengan mengunakan batu dan karung berisi pasir di bataran sungai.
    Salah seorang warga sebut saja pak Viktor yang di komfirmasi Suar Media Sumut (14/8) disela-sela kegiatan bangun tanggul mengatakan ” lambatnya perhatian dari Dinas PSDA Kabupaten Serdang Bedagai dalam menyikapi permasalahan saluran irigasi yang gunan untuk mengairi Dua ratus lima puluh hektar lahan persawahan didesa Huta Nauli. Membuat petani dan warga agak sedikit kecewa dan bertanya -tanya ada apa sebenarnya? Mengapa lahan persawahan milik warga dari tahun ketahun seakan tidak mendapat perhatian khusus dari kepala dinas PSDA? Dimulai dari pagi tadi kepala desa Josef Hutabarat bersama para petani dan beberapa warga perbaiki tanggul secara swadaya ” jujurnya.
    Kepala desa Huta Nauli Josef Hutabarat yang dikomfirmasi seputar pembangunan tanggul darurat dibataran sungai mengatakan ” Pembangunan tanggul dibataran sungai kali ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 42.000.000,- setiap tahunnya untuk membenahinya, supaya kami bisa pola tanam dan lahan persawahan tidak kekurangan air. Masa pola tanam tahun kemarin anggaran perbaikan tanggul dibataran sungai Rp 60.000.000,-kami swadaya Rp 15.000,-/perante dibebankan kepada para petani untuk memperbaiki tanggul darurat yang rusak parah. Masa panen sewaktu itu mendingan cukup air. Kalau tanggul tidak diperbaiki ratusan hektar lahan sawah kekurangan air” ujar Josef.
    Lebih lanjut Josef Hutabarat mengatakan ” apabila setiap kali musim pola tanam para petani harus swadaya memperbaiki tanggul darurat dan mengeluarkan anggaran dana yang cukup besar nilainya buat para petani di desa kami ini bang. Sudah pasti kami tidak akan tahan terus-terusan swadaa dalam menangani dana pembuatan tanggul dan tidak tertutup kemungkinan para petani akan alih fungsi lahan” tegasnya.
    Dinas Tanaman Pangan dan Hultikutural Provinsi Sumatera Utara Amir Hamzah bagian Laboraturium yang kebetulan sedang kunjungan kerja meninjau areal lahan persawahan di desa Pekan Kamis Desa Batu 13 dan Desa Huta Nauli yang terkena penyakit hama wereng saat dikomfirmasi Suar Media Sumut.Com seputar keluhan petani tentang lahan persawahan yang kekurangan air menganjurkan.
    ” agar kelompok tani yang ada di desa Huta Nauli untuk mengajukan proposal permohonan pembuatan tanggul permanen di bantaran sungai berikut saluran irigasinya dan diketahui kepala Desa Huta Nauli. Proposal permohonan pembuatan tanggul dan irigasi tersebut yang gunanya untuk mengairi 250h hektar lahan persawahan langsung saja disampaikan ke Dinas PSDA Kabupaten Serdang Bedagai. Nanti kami juga melapor kesana. Di Dinas PSDA kan ada poskonya, disitu juga nanti dinas pertanian tau apa permasalahanya. Tembusan Permohonan proposal pengajuan pembuatan tanggul dan irigasi di fesa Huta Nauli tersebut sampaikan kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hultikutural Provinsi Sumatera Utara agar cepat ditindak lanjuti” ungkap Amir Hamzah Mengahiri pembicaraan.(sms)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini