| Foto/Net |
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jakarta Utara, KH Edi Suaedi mengapresiasi acara bertajuk "Merajut Ukhuwah Islamiyah Fungsikan Masjid Dengan Seutuhnya" itu.
Menurutnya acara serupa terus digalang untuk menjaga masjid dari pihak-pihak yang berpolitik di masjid dengan tujuan memecah belah umat.
"Jangan sampai kita dibentur-benturkan hanya kepentingan partai, mari kita bersama jaga. Masjid hanya untuk beribadah, karena Islam adalah agama rahmattan lilalamin," ujar Edi.
Edi menambahkan masyarakat jangan mudah mempercaya khotbah yang mengajak masyarakat untuk berpikir negatif terhadap pemerintah dan berburuk sangka kepada pemerintah.
Menurut Edi, masyarakat harus bisa memilah khotbah yang mengarah pada suuzon. Sebab umat Islam diharamkan untuk berpikir suuzon.
"Sebenarnya banyak program-program yang dijalankan pemerintah telah kita rasakan manfaatnya salah satunya yang tadinya tidak ada jalan tol sampai ke Surabaya, sekarang sudah ada tol. Momen lebaran kemarin mempermudah kita untuk bersilahturahmi dengan orang tua serta keluarga tanpa hambatan," ujarnya.
Edi kembali mengingatkan agar umat tidak terpecah belah cuma gara-gara Pilpres 2019. Menurutnya masyarakat harus bisa mencontoh Pilkada serentak 2018 yang berjalan dengan baik dan aman.
"Jangan sampai kita seperti negara di timur tengah karena berbeda pendapat menjadi hancur. Mau siapapun pemimpinnya wajib kita syukuri dengan tidak berburuk sangka kepada pemimpin kita, dan kita cukup berdoa agar mendapatkan pemimpin yang terbaik. Maka dari itu, sekali lagi kita fungsikan masjid dengan seutuhnya, inilah negara kita yang memiliki banyak perbedaan namun kita tetap bersatu," paparnya.
Sementara Ketua HMI UIA Rahmat Hidayat, sangat berterima kasih kepada DKM Masjid karena persiapan acara ini waktunya sangat singkat, dan terlaksana dengan baik.
Menurutnya acara serupa terus digalang untuk menjaga masjid dari pihak-pihak yang berpolitik di masjid dengan tujuan memecah belah umat.
"Jangan sampai kita dibentur-benturkan hanya kepentingan partai, mari kita bersama jaga. Masjid hanya untuk beribadah, karena Islam adalah agama rahmattan lilalamin," ujar Edi.
Edi menambahkan masyarakat jangan mudah mempercaya khotbah yang mengajak masyarakat untuk berpikir negatif terhadap pemerintah dan berburuk sangka kepada pemerintah.
Menurut Edi, masyarakat harus bisa memilah khotbah yang mengarah pada suuzon. Sebab umat Islam diharamkan untuk berpikir suuzon.
"Sebenarnya banyak program-program yang dijalankan pemerintah telah kita rasakan manfaatnya salah satunya yang tadinya tidak ada jalan tol sampai ke Surabaya, sekarang sudah ada tol. Momen lebaran kemarin mempermudah kita untuk bersilahturahmi dengan orang tua serta keluarga tanpa hambatan," ujarnya.
Edi kembali mengingatkan agar umat tidak terpecah belah cuma gara-gara Pilpres 2019. Menurutnya masyarakat harus bisa mencontoh Pilkada serentak 2018 yang berjalan dengan baik dan aman.
"Jangan sampai kita seperti negara di timur tengah karena berbeda pendapat menjadi hancur. Mau siapapun pemimpinnya wajib kita syukuri dengan tidak berburuk sangka kepada pemimpin kita, dan kita cukup berdoa agar mendapatkan pemimpin yang terbaik. Maka dari itu, sekali lagi kita fungsikan masjid dengan seutuhnya, inilah negara kita yang memiliki banyak perbedaan namun kita tetap bersatu," paparnya.
Sementara Ketua HMI UIA Rahmat Hidayat, sangat berterima kasih kepada DKM Masjid karena persiapan acara ini waktunya sangat singkat, dan terlaksana dengan baik.
"Acara ini adalah acara program kampus mahasiswa HMI UIA yang bertujuan untuk menjaga fungsi masjid seutuhnya jangan sampai ada oknum-oknum dari kelompok tertentu menjadikan masjid sebgai tempat untuk berpolitik praktis," pungkas Rahmat.(rmol)


Posting Komentar untuk "Ulama NU Ingatkan Jangan Sebar Suuzon Di Masjid"