MRT Jakarta Dipasok Listrik 60 Juta VA

Daftar Isi
MRT Jakarta Dipasok Listrik 60 Juta VA
Foto
INDOMETRO.ID- Proses pengerjaan moda transportasi cepat, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta makin digenjot. Pengerjaan bakal dipercepat karena PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) resmi memasok listrik bertegangan 60 juta Volt Ampere (VA).


Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar men­gatakan, MRT Jakarta telah mendapat pasokan listrik usai gardu distribusi listrik (receiv­ing substation/RSS) diresmikan pekan lalu. Pengerjaan bakal dikebut bahkan tak lama lagi MRT akan menjalankan uji pers­inyalan telekomunikasi. 

loading...
"Kami melakukan pengece­kan di kedua sistem ini,"  tutur William saat ditemui Rakyat Merdeka, di Jakarta kemarin.

Dijelaskan, pihaknya bakal melakukan pengecekan pada awal bulan depan atau minggu pertama Agustus. Hal itu untuk memasti­kan bahwa seluruh sistem MRT sudah bekerja dengan baik. 

"Di awal Agustus kereta per­tama MRT akan mulai kita taruh di lajur utama dan dijalankan, diujicobakan. Itu yang akan direncanakan sekitar 9 Agustus dan prosesnya akan berlangsung selama lima minggu," katanya.

MRT sendiri ditarget rampung pada akhir Tahun 2018. Jika se­lesainya bisa sesuai target, maka kemungkinan bakal dilakukan uji coba mulai Januari 2019.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan gardu distribusi listrik (receiving substantion/RSS) MRT Jakarta bertempat di Taman Sambas Jakarta Selatan, pekan kemarin. 

RSS ini merupakan gardu penerima distribusi listrik dari PLN yang dipasok dari gardu induk Pondok Indah dan CSW.

Dari RSS Taman Sambas itu pasokan listrik didistribusikan ke gardu traksi di setiap stasiun untuk memenuhi operasional utilitas dan untuk pengopera­sian. "Adanya gardu ini di­harapkan pekerjaan-pekerjaan MRT selesai tepat waktu,"  kata Anies.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosyidin mengatakan, kebutuhan listrik untuk MRT Jakarta telah disalur­kan secara resmi sesuai perjan­jian antara PLN dengan MRT. 

Amir ketika itu mewakili posisi Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Hary­anto WS yang berhalangan hadir menjelaskan, pasokan listrik ini selain untuk kebutuhan penger­jaan proyek juga untuk pengop­erasian MRT Jakarta. "Listrik yang tersalur untuk menjamin kehandalan proyek MRT sebesar 60 juta VA," kata Amir. 

Dikatakan, penyambungan listrik ini adalah yang pertama kali untuk MRT. Pada penyalu­ran pertama ini listrik yang ada dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi hingga pengopera­sian MRT. Adapun listriknya dipasok dari gardu induk Pon­dok Indah dan Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) kemudian disalurkan ke gardu distribusi listrik (receiving substation/RSS) MRT Jakarta. 

"MRT Jakarta menggunakan grade 150 kilovolt. Dari gardu dis­tribusi MRT bawah tanah disalur­kan ke gardu traksi di setiap stasiun untuk memenuhi operasional dan operasi kereta," kata Amir.

Hindari Pemadaman Listrik


General Manajer Distribusi Jakarta Muhamad Ikhsan Asaad menambahkan, pasokan listrik tahap pertama PLN ini mampu memenuhi kebutuhan 13 stasiun MRT. Pihaknya meyakini, paso­kan listrik MRT akan mendong­krak konsumsi listrik PLN. 

"Di Jawa saja, pertumbuhan konsumsinya mencapai 5,6 persen. Dari pengoerasian MRT pasti konsumsinya akan bertam­bah," terangnya.

Ikhsan juga menjamin keanda­lan listrik di Jakarta. Pasalnya pa­sokan listrik Jakarta, dipasok dari empat sistem yaitu gardu induk Balaraja, gardu induk Bekasi, gardu induk Muara Karang dan Priok, dan gardu induk Gandul. 

Dijelaskan, pasokan listrik untuk MRT ini merupakan pelayanan premium sehingga dipastikan PLN menjamin ke­handalan listriknya. "Sehingga kami pasti meminimalisir risiko. Artinya PLN akan menganti­sipasi sejauh mungkin adanya pemadaman listrik," ujarnya.

Pasokan listrik MRT sebesar 60 juta VA tersebut digunakan untuk operasional gerbong kere­ta hingga persinyalan. Di luar itu, PLN juga akan menambah pasokan untuk operasional 13 stasiun MRT. "Itu nanti untuk kafe, kantin dan tempat-tempat makan dan transite of develop­ment di stasiun," kata dia.

Terkait harga listrik untuk MRT pihak PLNsudah mem­berikan harga khusus untuk ke­pentingan publik. PLN mematok Rp 1.020 per kWh. "Harga ini merupakan harga industri. Sesuai aturan pemerintah harga industri diberikan insentif," kata dia.

Perlu diketahui, MRT Ja­karta menggunakan grade 150 KV. Dari gardu Taman Sambas pasokan listrik didistribusikan ke gardu traksi. MRT dan PLN telah menyepakati perjanjian kerja sama sejak Maret 2015 dengan penerimaan listrik tegan­gan tinggi dengan kategori 14 premium silver agar keandalan listriknya terjaga.

Untuk pembangunan instalasi gardu induk telah dimulai sejak 2017 lalu hingga penyelesaian Juni 2018 lalu. Dengan pasokan ini rangkaian pengetesam kereta di jalur utama akan segera di­lakukan.(rmol)

Posting Komentar



#
banner image