-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Mahathir Dilawan Rakyat

    redaksi
    Rabu, 18 Juli 2018, Juli 18, 2018 WIB Last Updated 2018-07-18T04:52:58Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Mahathir Dilawan Rakyat
    Foto
    INDOMETRO.ID- Ambisi Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, melahirkan kembali mobil nasional seperti Proton dilawan. Rakyat Malaysia, tidak ingin kecele untuk kedua kalinya. Sebelumnya Proton telah lepas ke negeri China karena dianggap membebani keuangan negara.


    Ambisi Mahathir ini langsung diutarakan begitu ia terpilih sebagai perdana menteri. Kegagalan PM Najib Razak mengelola Proton hingga lepas saham tahun lalu membuatnya jengkel. Mobil nasional pertama Malaysia itu dibentuk pada 1983 semasa dirinya menjabat PM Malaysia. 

    Penolakan rakyat itu awalnya muncul dari media sosial. Laman resmi Facebook harian The Star Online yang memuat berita rencana Mahatir ini mendapat respon miring. Ribuan akun memperdebatkan ide ini. Sebagian besar menolaknya. 

    Salah satu netizen, Rozana Isa, menyarankan pemerintah fokus membangun transportasi publik ketimbang mobil nasional. "Jauh lebih menguntungkan jika pemerintah memastikan sistem transportasi publik yang aman, efisien, dan ramah pengguna berbagai usia serta mudah diakses penyandang disabilitas," tulisnya. 

    Netizen lainnya, Austin Yap mendesak PM Mahathir agar mengikuti apa yang dia sarankan sendiri. "Tun, Anda pergi ke Jepang untuk kebijakan memandang ke timur. Tolong, pelajari transportasi publik di Tokyo," ujar Austin. 

    Gunasagaren Kumarasamy, mendesak Mahathir agar fokus mengatasi utang negara dan masalah ekonomi. Sedangkan Prasant Ramachandran mengatakan, Malaysia seharusnya fokus meningkatkan SDM dan menciptakan para insinyur otomotif yang handal. 

    "Lihatlah Singapura. Mereka tak perlu industri otomotif untuk berpedan di dunia, perekonomian mereka yang menjadi kisah sukses mereka," ujar Prasanth. "Malaysia bisa seperti Singapura bahkan lebih baik, jika kita memprioritaskan hal yang lebih penting yang tidak akan menjadi beban negara," tambahnya. 

    Netizen lainnya, Stephen Chua juga tak setuju dengan niat Mahathir. Dia menyebut Thailand yang meski tak memiliki mobil nasional memiliki industri otomotif yang tangguh. "Saya kira kita sudah belajar dari Proton 1.0, satu kali sudah cukup. Kolaborasi untuk merakit mobil di sini dengan masukan rancangan teknis, oke. Kolaborasi untuk memproduksi, tidak," ujarnya. 

    Ada yang menyarankan, jika ingin mobil nasional maka sebaiknya di sektor elektrik. "Jika beliau bersikeras untuk memiliki mobnas, buatlah mobil listrik. Masa depan yang kita tuju," kata Haidir Hashim. 

    Penolakan rakyat ini muncul ketika Mahathir terlihat semakin berambisi menghidupkan Proton jilid dua. Tidak hanya berkata-kata, politisi gaek ini bahkan menyatakan niatnya saat kunjungan ke Jepang, Senin (11/6) lalu, di acara Konferensi Nikkei ke-24 untuk Asia Masa Depan. 

    Saat itulah Mahathir menyampaikan, pemerintahannya memikirkan untuk memulai proyek mobil nasional baru dengan menggandeng Thailand, Korea Selatan atau Jepang sebagai partner. Semangat Mahathir di Tokyo ternyata direspon negatif rakyatnya sendiri. 

    Ditolak rakyat, Mahathir sepertinya telah mendengar dan kemungkinan akan mengurungkan ambisinya itu. Namun, seperti dikutip Channel News Asia, kemarin, Mahathir sempat curhat dan menyampaikan kekecewaannya, atas ide mobil nasional. 

    Dalam postingannya di blog, Mahathir berkata dia diberi tahu tak ada yang menginginkan proyek mobnas baru. Mahathir ngedumel lewat tulisan, bahwa "kami tidak mampu dan tidak siap untuk mempunyai industri otomotif sendiri". 

    PM berusia 93 tahun itu berkata, warga Malaysia lebih siap untuk membeli mobil impor dari China, Jepang, maupun Jerman. Mahathir bercerita tentang buruknya kualitas mobil Jepang miliknya. Jika digores dengan kuku, bodi mobil itu begitu tipis laksana kaleng susu. PM yang akrab dipanggil Dr M itu menegaskan mobil bodi kaleng itu yang sudah beredar di Malaysia dalam berbagai bentuk dan merek. "Selamanya, mobil kami bakal terbuat dari kaleng susu," tutur Mahathir. 

    Mahathir juga menyebut Malaysia tidak ingin terlahir sebagai negara produsen. "Kami bakal menjadi negara konsumen. Sejak awal ini yang kami inginkan. Tak apa-apa. Lupakan saja Visi 2020,"  sindirnya.(rmol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini