-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Divestasi Rampung, Kontrol Freeport Harus Di Tangan Ibu Pertiwi

    redaksi
    Sabtu, 07 Juli 2018, Juli 07, 2018 WIB Last Updated 2018-07-07T02:20:50Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Divestasi Rampung, Kontrol Freeport Harus Di Tangan Ibu Pertiwi
    Eni Maulani Saragih/Net
    INDOMETRO.ID. Komisi VII DPR terus memantau perkembangan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia yang ditargetkan Pemerintah rampung akhir Juli ini. Rencananya, pada 23 Juli nanti, komisi bidang energi itu akan menggelar rapat dengan PT Inalum, BUMN pertambangan, yang ditugasi mengambil alih mayoritas saham Freeport.
    Saat ini, Indonesia sebenarnya sudah punya saham di Freeport. Jumlahnya 9,36 persen. Untuk divestasi tadi, Indonesia tinggal mengambil alih 41,64 persen. Dalam negosiasi yang dilakukan selama ini, harga 41,64 persen saham itu perkiraan antara 3 miliar sampai 5 miliar dolar AS.

    Saat ini, saham Freeport Indonesia mayoritas dimiliki perusahaan Amerika Serikat, Freeport McMoRan, yakni sebesar 90,64. Rinciannya, dikuasai secara langsung 81,28 persen dan secara tidak langsung 9,36 persen melalui PT Indocopper Investama.

    Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih menjelaskan, pihaknya akan menggelar rapat dengan Inalum terkait perkembangan negosiasi dengan Freeport. Dalam rapat tersebut, diharapkan Inalum dapat memberi penjelasan detail mengenai perkembangan terkini di negosiasi yang telah dicapai.

    "Pasalnya, Pemerintah telah memasang target divestasi 51 persen selesai pada akhir Juli ini. Hal itu seiring dengan disepakatinya harga saham sebesar 3 miliar sampai 5 miliar dolar AS. Rencananya, 23 Juli ini kami jadwalkan rapat dengan Inalum," papar politisi Partai Golkar ini, Jumat (6/7).

    Eni menuturkan, dalam rapat tersebut akan dibahas mengenai komponen valuasi saham Freeport. Oleh sebab itu, saat ini, dia belum berani mengatakan apakah nilai saham yang disepakati itu terlalu mahal atau sebaliknya.

    Setelah mendapat pemaparan dari Inalum, pihaknya akan melakukan audit yang akan menjadi dasar penilaian terhadap hasil valuasi tersebut. "Kami harus audit dulu. Kami lihat semua, apa yang membuat harga seperti itu," tuturnya.

    Selain harga saham, Komisi VII ingin mengetahui apa hak dan kewajiban Inalum setelah menguasai kepemilikan Freeport. Dia ingin, setelah divestasi selesai nanti, kontrol manajemen tidak lagi dipegang Freeport McMoRan. Kontrol harus beralih ke Indonesia sebagai pemegang saham terbanyak. 

    Kekhawatiran kontrol masih dipegang Freeport masih ada. Sebab, Freeport masih bertindak sebagai operator. "Freeport tetap bertindak sebagai operator tambang Grasberg di Papua. Kita nantinya sebagai (pemilik) mayoritas saham harus punya kontrol penuh," tandasnya.(rmol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini