-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Ditangkap KPK, Irwandi Yusuf Langgar Sumpah Jembatan Akhirat

    redaksi
    Jumat, 06 Juli 2018, Juli 06, 2018 WIB Last Updated 2018-07-06T02:01:30Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    image_title
    Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf.
    INDOMETRO.ID– Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, sudah resmi ditetapkan KPK sebagai tersangka dugaan kasus suap dana otonomi khusus Aceh 2018. Ia dan tiga orang lainnya ikut ditetapkan KPK sebagai tersangka.

    Namun di balik kasus yang tengah dialami "sang captain" itu banyak cerita yang diukir oleh Irwandi. Ia tercatat sebagai salah satu kepala daerah yang mampu menerbangkan pesawat.Irwandi adalah orang nomor satu di Pemerintahan Aceh. Dia masih menjabat sebagai gubenur untuk periode 2017-2022. Periode ini adalah kali kedua dia menjadi sebagai gubernur setelah sebelumnya memimpin Aceh pada tahun 2007-2012.

    Irwandi Yusuf lahir di Kota Juang Kabupaten Bireuen, 2 Agustus 1960. Titel sarjana yang diraihnya dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 1987. Sedangkan gelar master diperoleh dari College of Veterinary Medicine, Oregon State University.
    Berikut lima fakta yang menarik dari seorang Irwandi Yusuf:Tepat satu tahun memimpin, KPK menetapkan Irwandi Yusuf pada Rabu malam, 4 Juli 2018 atau tepat satu tahun menjadi Gubernur Aceh. Sebelumnya ia dilantik oleh Menteri Dalam Negeri dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Ia dilantik pada 5 Juli 2017 di Gedung DPR Aceh.
    Mantan Petinggi GAM
    Irwandi Yusuf juga dikenal sebagai mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka. Saat itu Irwandi menjadi juru propaganda GAM.
    Ia masuk gerakan itu dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001. Keterlibatan Irwandi sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM membuat ia berurusan dengan aparat keamanan Indonesia dan ditangkap pada awal 2003. Lalu ia divonis sembilan tahun dalam kasus makar.
    Dengan adanya bencana Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 silam, ia berhasil lolos dari penjara Keudah, Banda Aceh. Ia melarikan diri ke Finlandia, dan ia diberikan tugas oleh petinggi GAM di Swedia sebagai Koordinator Juru Runding GAM. Saat rapat pertama Aceh Monitoring Mission, dia tampil sebagai koordinator juru runding GAM di Aceh (2001–2002).
    Pendiri partai
    Partai Nanggroe Aceh (PNA) didirikan oleh Irwandi Yusuf pada tahun 2007 lalu. Partai lokal ini menjadi partai yang diperhitungkan sejak ia kembali menang di Pilkada 2017 lalu.
    Sebelum tahun 2017, partai ini bernama Partai Nasional Aceh. Awalnya Partai Nasional Aceh menjadi Partai Nanggroe Aceh karena pada Pileg 2014 partai tersebut tidak berhasil memperoleh suara maksimal yang disyaratkan oleh aturan ambang batas pemilu 2019.
    Sehingga didaftarkan lagi ke Kementerian Hukum dan HAM pada Juni 2017 dan disahkan dalam dokumen SK Kemenkunham W1-306.AH.11.01 Tahun 2017. Lalu diubah menjadi Partai Nanggroe Aceh untuk ikut dalam Pemilihan Umum 2019 dan pemilihan anggota parlemen daerah Provinsi Aceh.
    Melalui PNA, istri Irwandi, Darwati A Gani sukses meraup suara dan mengantarkannya ke bangku parlemen DPR Aceh periode 2014-2019, sebelum akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2017 karena sang suami terpilih menjadi kepala daerah.
    Kemudian pada kongres I PNA pada Mei 2017 lalu, Irwandi secara aklamasi kembali memimpin partai besutannya.
    Hobi menerbangkan pesawat
    Bukan hanya terkenal sebagai juru propaganda, Irwandi Yusuf juga mempunyai keahlian dalam hal menerbangkan pesawat. Sosok Irwandi Yusuf memang menarik perhatian masyarakat Aceh. Dia suka menyetir mobil dan pesawat sendiri saat melakukan perjalanan dinas. Gayanya itu memang tidak jauh beda dengan waktu kepemimpinannya periode 2007-2012 .
    Ia juga memiliki pesawat jenis Shark Aero besutan Slovakia, yang menjadi transportasinya jika melakukan kunjungan kerja ke belahan daerah di Aceh.
    Tapi, ia juga kerap menyetir sendiri pesawat jika harus berangkat ke luar daerah. Dari Banda Aceh, ia terbang sendiri sementara tim protokoler dan pejabat provinsi lain berangkat lebih dulu via jalur darat.
    Mazhab “Hana Fee”
    Sisi lain dari Irwandi Yusuf ialah memiliki beberapa sumpah yang populer di masyarakat Aceh. Sejak dilantik memimpin kembali Aceh pada 5 Juli 2017, dokter hewan yang pernah menjadi juru runding GAM itu gencar mengampanyekan ‘hana fee’ (menolak fee).
    Kepada para pejabat terkait di wilayahnya, Irwandi mengibaratkan, bila semua pejabat berani mewujudkannya, itu sama artinya dengan ikut membangun dan meningkatkan mutu jembatan siratal mustakim.
    "Jadi, yang mengambil fee proyek, berarti dia sedang menggergaji jembatannya di akhirat," ujarnya pada saat gelar konfrensi press di Bandara Lanud SIM, Aceh Besar, 30 Oktober 2017.
    Namun, kalimat itu menjadi tidak berguna lagi ketika ia ditetapkan KPK menjadi tersangka karena diduga menerima fee dari Bupati Bener Meriah yang juga ikut ditangkap KPK.(viva)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini