-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    BI: UMKM Indonesia Minim Modal Dan Pengetahuan

    redaksi
    Sabtu, 21 Juli 2018, Juli 21, 2018 WIB Last Updated 2018-07-21T07:35:05Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    BI: UMKM Indonesia Minim Modal Dan Pengetahuan
    Foto
    INDOMETRO.ID- Bank Indonesia (BI) mengajak sekitar 70 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terpilih dari 500 UKM Binaan BI, untuk meningkatkan kualitas produksi ke tingkat ekspor. Ini dilakukan guna mendorong para pelaku usaha mampu menembus pasar global.



    Dalam event Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2018, yang digelar BI dan dibuka Ibu Negara Iriana Jokowi ser­ta didampingi Mufidah Jusuf Kalla, diharapkan membuat UMKM naik kelas dan menjual produknya di pasar global. 

    Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pidato sambutannya mengatakan, produk-produk hasil kerajinan UMKM telah berkon­tribusi kepada produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 7 persen tiap tahunnya. Untuk itu, Perry menegaskan, BI akan terus mendorong UMKM agar dapat terus berkembang dan maju hingga membanjiri pasar ekspor. 

    loading...

    "Ibu Negara mengarahkan kami untuk mendorong UMKM kita menciptakan ekonomi kre­atif, menggali budaya-budaya kita dan mengangkat mereka. Tidak hanya dari sisi kualitas tapi akses pasar mereka," ucap­nya saat pembukaan KKI 2018 Jakarta, kemarin. 

    Dalam membina UMKM untuk menghasilkan kualitas produk premium, BI telah me­nempuh tiga cara. Yaitu, menghubungkan mereka dengan pembeli negara, dengan pelaku usaha global yang lebih besar dan dengan para desainer yang punya pasar internasional. 

    "Binaan kami tidak hanya menunjukkan pasar kreatifnya, tapi menembus pasar global. Tidak hanya di Asia, tapi ke Eropa, Timur Tengah hingga Amerika," papar Perry. 

    Untuk itu, acara ini melibat­kan 70 UMKM terpilih, dengan kualitas produk premium yang disaring dari 500 UMKM binaan BI di seluruh Indonesia. Selain itu, ikut dilibatkan desainer-desainer ternama anak bangsa, mulai dari Deden Siswanto hingga Dian Pelangi. 

    "Pasar yang sangat potensial saat ini didominasi kaum wanita, muda dan muslimah. Karena itu tidak hanya menampilkan rancangan busana konvensional, tapi juga memenuhi kuatnya per­mintaan busana muslimah," jelas bekas Deputi Gubernur BI ini. 

    Iriana Jokowi sendiri mene­kankan, UMKM merupakan salah satu penopang pereko­nomian Indonesia. UMKM banyak menyedot tenaga kerja, sehingga menjadi energi peng­gerak ekonomi daerah. 

    "UMKM saat ini harus terus meningkatkan kreativitas, me­mahami selera pasar, dan me­mahami metode permasalahan," ujar Iriana. 

    Kepala Departemen Pengem­bangan UMKM BI Yunita Resmi Sari menjelaskan, hingga kini baru 25 persen dari total UMKM BI yang secara konsisten berha­sil memasuki pasar ekspor. 

    "Kendala utama pengem­bangan UMKM untuk bisa memasuki pasar ekspor karena, sebagian besar pelaku usaha UMKM memiliki pengetahuan mengenai pengembangan bis­nis internasional yang minim," imbuhnya. 

    Dalam proses menentukan unit usaha mana saja yang dapat didorong ke pasar internasional, BI menyortir dan menilai po­tensi dari masing-masing unit UMKM. 

    Selain itu, BI juga mendorong UMKM untuk dapat melak­sanakan proses produksi secara berkelanjutan dan konsisten. BI juga menilai suntikan mod­al menjadi masalah lain bagi pelaku UMKM. 

    Namun Yunita bilang, modal tak akan menjadi kendala ketika masing-masing hasil produksi UMKM telah memiliki pangsa pasarnya sendiri. 

    "UMKM ini kalau sudah memiliki pasar akan mudah mendapatkan suntikan modal. Sebab, bank-bank mulai melihat adanya potensi dari UMKM itu," lanjut Yunita. 

    Sebagai informasi, UMKM mendominasi unit usaha di Indo­nesia, yaitu sebesar 99,9 persen dari total unit usaha yang ber­jumlah 57,89 juta unit usaha. 

    Sehingga, UMKM berkontri­busi secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 96,99 persen, PDB sebesar 57,6 persen, dan ekspor 15,68 persen. 

    Secara struktur, UMKM di Indonesia didominasi usaha mikro sebesar 98,8 persen, dan secara sektoral didominasi sek­tor pertanian sebesar 49 persen dan perdagangan 29 persen. 

    Sementara, pada pameran KKI 2018, selain ditampilkan produk kain dan kerajinan, juga disajikan kuliner nusantara dan kopi unggulan Indonesia serta peragaan karya kreatif kain olahan UMKM binaan Bank Indonesia bekerja sama dengan desainer nasional. 

    Dengan berbagai kegiatan pada pameran KKI 2018 tersebut, di­harapkan dapat meningkatkan mi­nat masyarakat terhadap produk UMKM kreatif Indonesia. 

    Masyarakat dapat mengun­jungi pameran KKI 2018 mulai Jumat, 20 Juli hingga Minggu, 22 Juli 2018, di Jakarta Conven­tion Center, tanpa dipungut biaya masuk area pameran.(rmol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini