Nama nahkoda tidak ada di oapan informasi. Baik di kategori korban meninggal, selamat dan yang dinyatakan hilang.
Tribun Medan/Arjuna Bakkara
|
Hingga hari ketiga, Rabu (20/6/2018) nama nahkoda tidak ada dipampangkan di Posko penanganan di Pelabuhan Ferry Simanindo Samosir.
Pantauan Tribun, nama Tua Sagala pengemudi
kapal tidak ada. Baik di kategori korban selamat, meninggal dan hilang.
Hal itu menimbulkan polemik di tengah masyarakat yang sedang mencari tau
data-data korban.
"Semua kan harusnya dipublish,. Kenapa harus disembunyikan. Jadi kan masyarakat semakin tahu berapa jumlah korban yang hidup, selama atau masih bilang,"uujar Sidabutar satu dari keluarga korban lain yang datang ke pelabuhan Simanindo.
Pria berjaket coklat ini menilai, Pemkab Samosir terkesan menutupi keberadaan Nahkoda. Apalagi, beredar informasi nahkoda selamat, tetapi tidak dicantumkan namanya di papan informasi.
Bahkan, Sidabutar berasumsi ada kesengajaan oleh Pemkab menyembunyikan nahkoda. Hal itu dianggapnya tidak membantu bagaimana mengetahui kronologis kejadian untuk dijadikan evaluasi. Kemudian membantu memastikan jumlah penumpang yang menaiki kapal.
Sementara itu, Kominfo Samosir Tambor Simbolon kepada Tribun mengaku tidak mengetahui keberadaan nahkoda. Meski sudah pada hari ketiga pasca kejadian.
Namun, Tambor menyebut, keberadaan Nahkoda memang sengaka tidak diekspos. Disebutnya, untuk menghindari hal-hal lain.
"Karna nanti bisa bahaya. Nanti jadi dicari orang dia,"sebutnya.
Sehati sebelumya, Kapolres Samoair Agus mengatakan Nahkoda sudah berada dan di Polres Samosir. Namun masih fokus pada pemulihan paikologis dan kesehatan Nahkoda.
"Sudah di Polres. Dan saat ini mita masih fokus ke oemukihan kesehatan. Sehingga belum bisa kita mintai keterangan,"ujarnya.(tn)
"Semua kan harusnya dipublish,. Kenapa harus disembunyikan. Jadi kan masyarakat semakin tahu berapa jumlah korban yang hidup, selama atau masih bilang,"uujar Sidabutar satu dari keluarga korban lain yang datang ke pelabuhan Simanindo.
Pria berjaket coklat ini menilai, Pemkab Samosir terkesan menutupi keberadaan Nahkoda. Apalagi, beredar informasi nahkoda selamat, tetapi tidak dicantumkan namanya di papan informasi.
Bahkan, Sidabutar berasumsi ada kesengajaan oleh Pemkab menyembunyikan nahkoda. Hal itu dianggapnya tidak membantu bagaimana mengetahui kronologis kejadian untuk dijadikan evaluasi. Kemudian membantu memastikan jumlah penumpang yang menaiki kapal.
Sementara itu, Kominfo Samosir Tambor Simbolon kepada Tribun mengaku tidak mengetahui keberadaan nahkoda. Meski sudah pada hari ketiga pasca kejadian.
Namun, Tambor menyebut, keberadaan Nahkoda memang sengaka tidak diekspos. Disebutnya, untuk menghindari hal-hal lain.
"Karna nanti bisa bahaya. Nanti jadi dicari orang dia,"sebutnya.
Sehati sebelumya, Kapolres Samoair Agus mengatakan Nahkoda sudah berada dan di Polres Samosir. Namun masih fokus pada pemulihan paikologis dan kesehatan Nahkoda.
"Sudah di Polres. Dan saat ini mita masih fokus ke oemukihan kesehatan. Sehingga belum bisa kita mintai keterangan,"ujarnya.(tn)