Aksi Pemalangan Jalan di Abenaho, Perjalanan Rombongan Ketua DPRK Yalimo Sempat Tertahan

Ketua DPRK Yalimo Elia Yare,S.Sos bersama dengan anggotanya saat berada tepat di tempat Pemalang jalan alternatif Wamena -jayapura di KM 62 Abenaho, Jumat 31/10.

Abenaho,Yalimo Indometro Id–Perjalanan rombongan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Yalimo Elia Yare,S.Sos, beserta anggotanya sempat terhambat akibat aksi pemalangan jalan di Distrik Abenaho. Pemalangan ini terjadi di jalur alternatif yang menghubungkan Wamena dan Jayapura, menyebabkan antrean kendaraan hingga tiga jam lamanya.

Rombongan DPRK Yalimo saat itu tengah dalam perjalanan untuk melaksanakan tugas monitoring lapangan terkait penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2025 di Distrik Abenaho. Aksi pemalangan ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat tugas penting yang diemban oleh para wakil rakyat tersebut.

Dalam pantauan di lokasi, terlihat sejumlah warga memblokade jalan dengan berbagai macam material. Aksi ini diduga sebagai bentuk penyampaian aspirasi atau tuntutan tertentu kepada pemerintah daerah.

Ketua DPRK Yalimo beserta anggota dewan menunjukkan keseriusan dalam menanggapi aksi ini. Mereka terlibat dalam negosiasi langsung dengan perwakilan warga yang melakukan pemalangan. Dengan sabar, mereka mendengarkan keluhan dan pokok permasalahan yang menjadi tuntutan warga.

"Kami sangat memahami apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Kedatangan kami ke sini adalah untuk memastikan bahwa dana Otsus benar-benar digunakan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Ketua DPRK Yalimo dalam negosiasi tersebut.

Berkat keseriusan Ketua DPRK Yalimo dalam membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah, persoalan tersebut dapat diseriusi. Sesuai dengan harapan dan kepercayaan masyarakat kepada wakil rakyatnya, pemerintah daerah akhirnya bersedia mendengarkan. Ada kesepakatan antara pimpinan wakil rakyat dan Pemda untuk siap melaksanakan apa yang menjadi keinginan warga masyarakat.

Atas negosiasi yang dilakukan oleh Ketua DPRK, diharapkan aksi serupa tidak terulang kembali agar proses pembangunan dan perekonomian di Kabupaten Yalimo dapat berjalan dengan baik lagi.

Setelah melalui proses negosiasi yang cukup panjang, akhirnya warga bersedia membuka kembali akses jalan. Rombongan DPRK Yalimo pun dapat melanjutkan perjalanan menuju Distrik Abenaho untuk melaksanakan tugas monitoring.

Kejadian ini menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan aspirasi masyarakat dan mencari solusi terbaik dalam setiap permasalahan yang ada. Komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mencegah terjadinya aksi serupa di kemudian hari.

Editor : (ST)

Sumber : humas DPRK Yalimo