𝐓𝐡𝐞 𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐊𝐨𝐝𝐨𝐤

indometro.id - Dahulu Fira’un meminta Tukang Sihir Istananya mengubah tongkat menjadi ular sekedar untuk memperdayai 1 orang saja, yakni Nabi Musa, tapi The King of Kodok dengan kekuasaannya yg full power, dia minta Tukang Sulap Istananya untuk merekayasa dan memoles background pendidikan dirinya, isteri sekaligus juga anak2nya guna menipu 280 juta orang, agar ia dan keluarganya dikira tumbuh dalam kalangan intelektual dan terlihat berpendidikan.

Padahal, dalam kesehariannya, gestur, tindak tanduk, etika, tata krama, cara berbicara, kualitas diplomasi, skil komunikasi, keluasan wawasan, kemampuan berbahasa asing, kepiawaian dalam interaksi sosial, performa dalam pergaulan dikalangan intelektual dan tokoh internasional, semua nilainya ENOL, jika tak ingin disebut minus. Sehingga siapapun yang melihatnya nyaris tidak mungkin tidak meragukan intelektualitas mereka.

Dilalah, Tuhan Yang Maha Kuasa berkehendak membuka aib kebohongan yang paling memalukan dalam sejarah umat manusia itu.

Namun karena dasarnya manusia berakal kurang, The King of Kodok mencoba lawan Kekuasaan Tuhan itu dengan memaksa para dosen dan profesor berdusta, ia kerahkan Aparat untuk membuat pembenaran, ia sewa Ahli Hukum untuk membela, ia kirim Preman untuk mengancam yg mempertanyakan pendidikannya, bahkan ia juga membayar buzzer hingga menyuap Lembaga Survey untuk membentuk opini publik seolah banyak orang yang mempercayainya.

Setelah ia merasa mampu berbohong sesuka hati, memperdayai, menipu dan berlaku semena-semena terhadap ratusan juta rakyatnya, The King of Kodok pikir ia juga akan mampu melawan Tuhan.

Allah pernah ciptakan Fir’aun di Mesir serta Kemal Ataturk di Turki untuk dijadikan pelajaran bagi seluruh umat manusia di muka bumi. Mungkin saja prototipe serupa Allah ciptakan kembali di zaman berikutnya dan tempat yang berbeda untuk pelajaran bagi umat menjelang akhir zaman.

Baca Juga

Tapi kali ini boleh jadi Fir’aun atau Kemal Ataturk pun minder saat disandingkan dengan tokoh yang satu ini, lantaran tak mampu menandingi kelicikan, kecurangan dan jumlah stok ngibul yang nyaris tiada batasnya itu.

Jika nabi Sulaiman mampu menciptakan Istana bagi Putri Balqis dalam hitungan kedipan mata, The King of Kodok ini mampu dalam kedipan mata mengubah Hutan menjadi Ibu Kota Baru dan sekaligus dalam kedipan mata yang sama mengubahnya kembali menjadi situs rumah hantu, menciptakan 6000 mobil gaib dan 10 juta lapangan kerja bagi bangsa jin.

Orang gila mana lagi yang mampu melakukan semua kebobrokan spektakuler dalam waktu sesingkat itu ? (sc:Lira)